Beginilah Hizbut
Tahrir dalam situsnya memfitnah saudaranya sesama muslim, menjatuhkan,
merusak nama baik demi kepentingan kelompoknya. Sikut sana sikut sini,
serasa tidak berdosa dan merasa benar sendiri. Artikel lengkapya silahkan baca dibawah ini, ini yang mereka tulis dalam situsnya, tidak saya kurangi atau saya lebihkan tulisannya:
-----------------------------
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam pidato televisi
dari kota Konya mengatakan tentang Hamas, bahwa Hamas adalah sebuah
gerakan yang sah, dan bukan gerakan teroris. Ia memanfaatkan suasana
ketidakpuasan terhadap entitas zionis Yahudi setelah pembajakan dan
pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Israel atas kapal Mavi Marmara
Turki dalam konvoi Armada Kebebasan.
Erdogan mengatakan: “Hamas adalah sebuah gerakan perlawanan yang sah
dan bukan kelompok teroris, seperti yang dituduhkan Israel.” Ia
menekankan bahwa: “Tidak akan ada perdamaian di kawasan itu tanpa
partisipasi Hamas.” Sehingga ia menyerukan, “Agar memberikan kesempatan
kepada Hamas untuk terlibat dalam proses politik secara damai.” Ia
menambahkan: “Sungguh saya telah mengatakan hal ini kepada pejabat AS,
bahwa saya tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, dan saya
tetap percaya bahwa mereka sedang mempertahankan tanah mereka.”
Erdogan mengkritik negara-negara Barat yang menentang integrasi Hamas
ke dalam proses politik. Ia berkata: “Mengapa mereka tidak memberi
kesempatan pada Hamas? Biarkan Hamas terlibat dalam perjuangan
demokrasi.” Ia menjelaskan hal ini dengan mengatakan bahwa “Hamas telah
memenangkan pemilu.”
Di sisi lain, Al-Quds Al-Arabi mengutip dari sumber yang akrab dengan
pejabat, dimana ia mengatakan: “Bahwa berbagai hubungan baik yang
tampak baru-baru ini antara para pemimpin biro politik Hamas dengan
beberapa pemegang keputusan Amerika yang ditandai dengan seruan terbuka
untuk mengaktifkan kontak politik antara kedua belah pihak, hal itu
pertama disampaikan oleh Khaled Meshaal, dan kedua disampaikan oleh Dr.
Musa Abu Marzuq.”
Sumber tersebut mengatakan: “Perdana Menteri Hamas di Jalur Gaza,
Ismail Haniyeh, kira-kira sepuluh hari yang lalu berbicara mengenai
pertemuan khusus tentang komunikasi penting dalam satu konteks yang akan
berlangsung dengan Amerika di Turki.”
Dan Haniyeh-menurut sumber itu-telah menggunakan ekspresi model
Siprus Turki dan model pemerintahan Erdogan dalam pesan politik yang
disampaikan pada perwakilan dari beberapa negara-negara Arab di Jalur
Gaza, dan beberapa tokoh penting dengan organisasi-organisasi
internasional.
Al-Quds Al-Arabi mengatakan: “Dalam konteks komunikasi ini tampaknya
gerakan Hamas tertarik untuk memberikan bukti dan argumentasi bahwa
mereka siap untuk menerapkan aturan Islam yang diterima di Jalur Gaza,
yang terinspirasi oleh aturan Islam di Turki modern. Hamas mengatakan
bahwa ia telah memperoleh jaminan berbagai bantuan di samping teknis,
profesi, dan pengelolaan dari Turki.”
Sikap pemerintah Erdogan terhadap Hamas di Gaza tidak datang begitu
saja dari ruang hampa. Semua itu tidak mungkin terjadi tanpa persetujuan
dari pemerintah AS untuk melakukannya.
Pemerintah Turki tidak mempunyai rencana politik yang penting seperti
mengurusi Hamas, tanpa mendapatkan lampu hijau dari pemerintah Amerika (kantor berita HT, 8/6/2010). sumber