Mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia menegaskan pergantian
kepemimpinan dari SBY ke Joko Widodo bukanlah solusi atas problem multidimensi
yang dihadapi Indonesia.
Juru Bicara ICMS, Khairy mengatakan berbagai permasalahan yang hadir di Indonesia bukan semata faktor figur pemimpin, melainkan sistim kenegaraan. Menurutnya persoalan tidak akan terurai jika negara masih berlandaskan pada sistim demokrasi yang merupakan buah pikiran manusia.
"Islam memiliki sistim sendiri yang
bersumber pada Alquran dan al-Hadis, yakni Khilafah Islamiyah," ujarnya
kepada Republika dalam acara Indonesia Congress of Muslim Students (ICMS) di
Surabaya, Ahad (19/10).
Khairy menjelaskan, ajang ICMS tidak semata
ingin mengritisi pergantian kepemimpinan nasional, melainkan menyoroti
permasalah secara umum dan menawarkan sistim Khilafah sebagai solusi.
"Kami sudah merencanakan ini sejak lama,
hanya waktunya saja yang berdekatan dengan momentum pelantikan presiden,"
katanya.
Bertempat di depan Gedung Negara Grahadi
Surabaya, acara yang dihadiri 300-an mahasiswa itu berlangsung dari pukul 08.00
hingga pukul 12.00.
Para mahasiswa berasal dari sejumlah kampus di
Surabaya, di antaranya Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Islam Negari (UIN) Surabaya. [rol/al-khilafah]