Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dukungan dari berbagai kota di Jepang khususnya dari warga Indonesia terus mengalir. Kali ini datang dari warga Indonesia yang berada di perfektur Ishikawa, Kota Kanazawa dan perfektur Hyogo khususnya dari Kota Kobe.
Dua kota bersejarah di Jepang tersebut akhir-akhir ini sering diguyur hujan. Namun di tengah guyuran hujan dan suhu yang masih dingin saat ini, para pendukung pasangan calon presiden no urut 1 Prabowo-Hatta, tetap berdatangan menyampaikan dukungan kuat mereka, Sabtu (28/6/2014) sore. Deklarasi ini dikoordinasi oleh Kemas Muslim dari Kyoto University.
WNI yang berada di Kobe berkumpul sekitar 20 orang dengan latar belakang Kobe Tower |
Para pendukung Prabowo-Hatta yang kebanyakan mahasiswa memilih Kanazawa sebagai tempat deklarasi karena simbol kota perpustakaan dunia dengan banyaknya budayawan dan ilmuwan yang lahir di kota ini seperti Suzuki Daisetsu dan Nishida Kitaro, serta penyair Muro Saisei.
"Mereka berharap agar di bawah kepemimpinan Prabowo-Hatta, Indonesia mampu bangkit menjadi negara yang melahirkan banyak ilmuwan dan budayawan terkemuka dunia dengan karya-karyanya," kata Kemas.
Tempat kedua dipilih Meriken, pelabuhan Kobe. Mereka datang berasal dari berbagai daerah di Kansai antara lain, Kobe, Osaka, Kyoto dan Shiga. Salah seorang trainee bahkan menempuh jarak lebih dari 200 km dari Fukui untuk menghadiri deklarasi di Kobe Port ini.
Kobe Port dipilih karena merupakan simbol kerja keras dan hubungan dengan dunia luar. Kobe Port pernah menjadi port paling sibuk di dunia terutama sebelum perang dunia II karena aktivitas industrinya.
"Para pendukung Prabowo-Hatta yang hadir di sini bercita-cita bahwa Prabowo-Hatta mampu membangkitkan industri Indonesia bisa maju seperti Jepang," tambahnya.
Seorang WNI yang sudah 12 tahun di Jepang mengharapkan Prabowo-Hatta bisa menyelamatkan Indonesia, seperti selamatnya Kyoto dan Kanazawa dari serangan udara perang dunia II, sehingga bisa utuh dan sejahtera, dicintai rakyat dan berkontribusi untuk Negara lain. Tribunnews