Saat Debat Capres, Jokowi Janji akan Mempersulit Investor Asing. Setelah
Jadi Presiden, Eh... Indonesia Justru Diobral ke Investor Asing
Dia menawarkan upah buruh murah dan perizinan yang dipermudah semudah-mudahnya, kepada para pengusaha di Beijing, tanggal 10 November 2014 lalu.
Dia menawarkan upah buruh murah dan perizinan yang dipermudah semudah-mudahnya, kepada para pengusaha di Beijing, tanggal 10 November 2014 lalu.
Dari awal sudah berbohong, selanjutnya jadi kebiasaan terus !!!.
Sungguh aneh, Anda kok masih percaya padanya???
Sungguh aneh, Anda kok masih percaya padanya???
Jokowi Nilai Perlu Mempersulit Investor Asing
Masuk
Minggu, 15 Juni 2014 | 21:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Joko
Widodo menilai perlunya memberikan batasan-batasan agar calon investor asing
tidak mudah masuk ke Indonesia. Menurut Jokowi, langkah ini penting dilakukan
dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015 nanti.
"Pasar domestik jangan dimasuki dari luar,
caranya seperti apa, hal-hal berkaitan dengan perizinan misalnya, daerah harus
berikan kecepatan kalau itu investor lokal, domestik, tapi kalau yang dari
luar, enggak apa-apa lah sedikit disulit-sulitin," kata Jokowi dalam acara
debat capres/cawapres di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu(15/6/2014). Tema debat
kali ini mengenai pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Jokowi menjawab
pertanyaan capres lainnya, Prabowo Subianto mengenai langkah yang akan
dilakukan Jokowi dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015.
Menurut Jokowi, dalam menghadapi ASEAN Economic
Community, pemerintah harus membuat regulasi atau peraturan agar investor asing
tidak begitu mudah masuk ke Indonesia. Jokowi mengatakan, langkah yang sedikit
menghambat masuknya investor asing ini juga dilakukan negara-negara lain.
"Kepentingan barrier untuk regulasi tuh itu jangan sampai menjadi peluang
besar bagi mereka, di negara lain pun pasti ada barrier-nya," ucap Jokowi.
Terkait dengan perbankan, kata Jokowi, Bank
Indonesia selaku pembuat regulasi bisa membatasi pihak asing yang ingin
membangun bank di Indonesia demi kepentingan ekonomi negara. "Karena kalau
lihat kita mau mendirikan bank di negara lain itu sangat sulit sekali, tidak
segampang di tempat kita, hambatan itu harus mulai dibangun dengan regulasi,
peraturan-peraturan, pemerintah pusat, BI, daerah. Yang utama lindungi ekonomi
kita terutama yang berkaitan dengan ekonomi rakyat," ucapnya.
Jokowi juga menilai tidak ada masalah dengan pasar
bebas ASEAN atau ASEAN Economic Community 2015. Dia meyakini Indonesia bisa
menghadapi pasar bebas tersebut jika pertumbuhan ekonomi baik dan pengusaha
berkembang dengan baik. (Kompas)
Baca juga: Indonesia For Sale