Breaking News
Loading...
Selasa, Agustus 19, 2014

Info Post
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendukung sejumlah perubahan yang tercantum dalam Kurikulum 2013. Salah satunya adalah penghapusan pelajaran Bahasa Inggris dari kurikulum Sekolah Dasar.

"Saya kira untuk siswa SD lebih baik diperkuat pelajaran Bahasa Indonesia dan muatan lokal," katanya di RSUD Koja, Jakarta Utara, Rabu, 11 Desember 2013.

Menurut dia, pelajaran Bahasa Inggris lebih baik diberikan kepada siswa SMP. Alasannya, supaya siswa sekolah dasar lebih memiliki rasa nasionalisme.

Dalam Kurikulum 2013, ada tiga mata pelajaran yang dihapuskan dari kurikulum reguler untuk siswa SD. Ketiganya adalah Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Teknologi Informasi dan Komputer. Pelajaran itu akan menjadi mata pelajaran ekstrakurikuler sehingga tidak akan memiliki ujian.

Penghapusan pelajaran Bahasa Inggris untuk SD itu akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun ini hanya kelas satu dan dua yang tidak mendapat pelajaran Bahasa Inggris. Pada tahun ajaran 2014/2015, mata pelajaran Bahasa Inggris di SD tidak diajarkan untuk kelas satu, dua, tiga, dan empat.

Tahun selanjutnya, pada 2015/2016, kelas satu, dua, tiga, empat, dan lima tidak mendapat pelajaran Bahasa Inggris. Barulah pada 2016/2017, seluruh tingkat pendidikan SD tak akan mendapat pelajaran Bahasa Inggris. Kompas

--- o 0 o ---

Untuk Bahasa Inggris, Mungkin karena Presidennya gak bisa bahasa Inggris (mungkin kalau Jokowi presidennya), jadi sama. Sama-sama gak bisa. hehehe...

Biar sepadan, kerana Presidennya juga perlu/harus kursus Bahasa Inggris, iya minimal Les/prifat seminggu 2X.


_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA