( Ingat Ya; Metro TV )
Harga minyak mentah Brent, yang telah jatuh lebih dari 30 persen sejak Juni, menetap di USD2,46 atau 3,1 persen pada USD77,92 per barel. Sementara harga minyak berjangka AS menetap USD2,97 atau 3,85 persen di USD74,21.
Data dari Beijing menunjukkan perkiraan output pabrik dan pertumbuhan investasi rendah, memperkuat tanda-tanda bahwa ekonomi dunia terbesar kedua akan memiliki pertumbuhan terlemah dalam hampir 24 tahun pada tahun ini.
Penurunan harga minyak menyeret pelemahan saham-saham energi. Adapun indeks Dow Jones Industrial Average naik 40,59 poin atau 0,23 persen menjadi 17.652,79, indeks S & P 500 naik 1,08 poin atau 0,05 persen ke 2.039,33, serta indeks Nasdaq Composite bertambah 5,01 poin atau 0,11 persen ke 4.680,14. sumber: MetroTVNews
Harga saham di perdagangan bursa Amerika Serikat (AS) tak
sejalan dengan harga minyak mentah yang makin terperosok.
Reuters melansir, Jumat (14/11/2014), harga minyak mentah turun di bawah USD80 per barel untuk pertama kalinya dalam empat tahun karena ada tanda-tanda lebih lanjut dari perlambatan ekonomi China.
Reuters melansir, Jumat (14/11/2014), harga minyak mentah turun di bawah USD80 per barel untuk pertama kalinya dalam empat tahun karena ada tanda-tanda lebih lanjut dari perlambatan ekonomi China.
Harga minyak mentah Brent, yang telah jatuh lebih dari 30 persen sejak Juni, menetap di USD2,46 atau 3,1 persen pada USD77,92 per barel. Sementara harga minyak berjangka AS menetap USD2,97 atau 3,85 persen di USD74,21.
Data dari Beijing menunjukkan perkiraan output pabrik dan pertumbuhan investasi rendah, memperkuat tanda-tanda bahwa ekonomi dunia terbesar kedua akan memiliki pertumbuhan terlemah dalam hampir 24 tahun pada tahun ini.
Penurunan harga minyak menyeret pelemahan saham-saham energi. Adapun indeks Dow Jones Industrial Average naik 40,59 poin atau 0,23 persen menjadi 17.652,79, indeks S & P 500 naik 1,08 poin atau 0,05 persen ke 2.039,33, serta indeks Nasdaq Composite bertambah 5,01 poin atau 0,11 persen ke 4.680,14. sumber: MetroTVNews