Sebagai Presiden, terserah pak SBY mau menaikan harga
BBM atau tidak. Itu tergantung hati nurani pak SBY, yang akan jadi presiden
hingga Jokowi dilantik jadi presiden tanggal 20 Oktober 2014 nanti.
Jika memang Jokowi tega menaikkan harga BBM, iya naikkan
saja harga BBM saat dia jadi presiden. Tidak usah mendesak-desak orang lain.
Buat para pemilih Jokowi, rasakanlah itu...
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM sebelum ia dilantik. Hal itu karena Jokowi menginginkan agar beban subsidi BBM tidak hanya ditanggung oleh pemerintahannya mendatang.
"Yang baik ya kenaikannya dibagi-bagi. Pemerintah sekarang dan nanti yang akan datang. Kalau menaikkan berarti mengurangi beban ke depan," ujarnya usai menghadiri Soegeng Sarjadi Award di Hotel Four Season, Selasa (19/8).
Dalam RAPBN 2015, anggaran untuk belanja subsidi energi adalah Rp 291,1 triliun. Jumlah itu meningkat dari alokasi APBN perubahan 2014 sebesar Rp 246,5 triliun.
Jokowi menilai, subsidi tersebut terlalu besar sehingga membebani APBN. Padahal, kata dia, jika anggaran subsidi ditekan, akan ada ruang fiskal yang lebih besar untuk program kerja lain.
Misalnya, dia mencontohkan, subsidi listrik selama ini sangat besar karena proses produksinya menggunakan BBM. Padahal, listrik sebenarnya juga bisa diproduksi menggunakan gas, batu bara, dan bio thermal, yang harga produksinya jauh lebih hemat.
"Dari itu kita sudah bisa menghemat Rp 60 sampai 70 triliun," ujarnya. [republika]