Breaking News
Loading...
Rabu, Juli 02, 2014

Info Post

Dukungan politisi PDIP Rustriningsih akan memperkuat suara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Jawa Tengah (Jateng) yang selama ini menjadi kandang banteng.

Bukan hanya swing voter, wakil gubernur (wagub) Jateng periode 2008-2013 itu akan menarik suara pemilih yang sebelumnya mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
 
"Pengaruhnya kuat karena dia mantan wagub Jateng yang memiliki basis massa. Dia pernah dikecewakan oleh PDIP," ujar pengamat politik Arya Fernandes saat dihubungi wartawan, Selasa (1/7).
 
Kekecewaan yang dimaksud adalah tidak dipilihnya Rustriningsih sebagai kandidat calon gubernur Jateng periode 2013-2018. Padahal, dia merupakan salah satu kader terbaik PDIP.
 
Merujuk survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), elektabilitas Prabowo-Hatta di Jateng terus menguat, berbanding terbalik dengan Jokowi-JK yang mengalami penurunan.
 
Survei terbaru yang dilakukan terhadap 2.400 responden di 33 provinsi 23-27 Juni 2014 lalu menunjukan, elektabilitas Prabowo-Hatta 35,42 persen dan 45,23 persen untuk Jokowi-JK. Elektabilitas Prabowo-Hatta mengalami kenaikan dibandingkan survei sebelumnya yang berlangsung 17-21 Juni 2014. Yakni 29,71 persen untuk Prabowo-Hatta dan 59,71 persen untuk Jokowi-JK. 

"Secara psikologis, masuknya tokoh politik seperti Rustriningsih akan menambah semangat bagi pasangan capres-cawapres, sekaligus menjadi tambahan suara," kata Arya.
 
Berdasarkan survei Puskaptis, saat ini masih ada 19,35 persen swing voter di Jateng atau meningkat dari sebelumnya yang hanya 10,57 persen. Menurut Arya, dukungan Rustriningsih akan mendorong swing voter memilih Prabowo-Hatta pada pilpres 9 Juli mendatang.
 
"Dukungan itu akan memberikan efek elektoral kepada pemilih. Pemilih yang belum menentukan pilihan akan ikut memilih Prabowo-Hatta. Dan yang sudah memilih Jokowi-JK bisa beralih ke Prabowo-Hatta," tuturnya.
 
Arya menambahkan, swing voter yang didominasi usia produktif dan tingkat ekonomi menengah sangat dipengaruhi debat capres-cawapres dalam menentukan pilihan. Gaya komunikasi Jokowi-JK yang kerap menyerang Prabowo-Hatta dinilainya bisa menjadi bumerang.

"Publik kurang suka orang yang suka menyudutkan seseorang di depan publik. Itu akan mempengaruhi elektabilitas," tandasnya.[rmol]

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA