Breaking News
Loading...
Rabu, Juli 02, 2014

Info Post

Partai pengusung capres dan cawapres nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai tidak bekerja. Sehingga dukungan terhadap Jokowi-JK terlihat sangat tidak maksimal.

"Partai pengusung Jokowi-JK ini kurang bekerja. Banyak visi misi mereka justru disampaikan oleh para relawan bukannya partai. Lihat saja saat Surya Paloh mengatakan dukungan rakyat lebih penting dari partai, itu kan sebenarnya dia mau curhat partainya tidak bekerja," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ziyad Alfalhi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/7).

Menurutnya, lemahnya kinerja mesin partai-partai pengusung di luar PDI-P, disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya, loyalitas kader yang lemah karena proses kaderisasi yang kurang. Sementara PDIP tidak cukup bisa mengandalkan sosok Jokowi-JK.

"Komposisi koalisi Jokowi-JK ini kan tidak kuat. Sebelumnya mereka belum memiliki pengalaman koalisi. Jadi klaim mereka memiliki kesamaan ideologi itu sangat mudah dibantah. Ditambah lagi posisi JK sebagai kader Golkar dianggap berkhianat dari partainya. Jadi posisi mereka ini tidak kuat, satu sisi partai tidak bekerja," jelas Ziyad.



Survei terakhir dari Indonesia Research Centre (IRC) menunjukan elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai sebesar 47,5 persen, sedang Jokowi-JK sebesar 43 persen. Bahkan hari ini survei Survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis elektabilitas Prabowo-Hatta 47,5 persen dan Jokowi-JK 41,3 persen. [rmol]


_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA