Breaking News
Loading...
Sabtu, Mei 24, 2014

Info Post

Semakin hari semakin terkuak siapa sesungguhnya Jokowi, Capres yang didukung PDIP-PKB-Nasdem dan Hanura tersebut.

Sudah terbukti bahwa Jokowi adalah keturunan Cina, dimana bapaknya bernama asli Oey Hong Liong, tetapi mempunyai nama Jawa, Noto Miharjo. Sedangkan ibunya wanita asli Jawa bernama Sudjiatmi. Maka tidaklah mengherankan jika wajah Jokowi kecina-cinaan.

Bahkan Jokowi mempunyai nama Cina, Wie Jo Koh. Sebab leluhur Jokowi yang pertama kali datang ke Indonesia dan tinggal di Solo bernama Wie Jok Nyam, sehingga Jokowi merupakan keturunan Cina bermarga Wie.

Namun anehnya, Jokowi sendiri selalu berusaha menutup-nutupi silsilah keturunannya tersebut, barangkali khawatir akan terbongkar kalau dalam dirinya masih mengalir darah Cina yang berasal dari negara leluhurnya, Republik Rakyat Cina (RRC) yang saat ini menganut faham Komunis.

Terbukti dalam film yang menggambarkan riwayat hidupnya yang pernah diputar salah satu stasiun televisi swasta, Gubernur DKI itu tidak pernah membeberkan asal usul keturunannya sehingga seolah-olah ingin ditutup-tutupinya.

Bahkan hasil investigasi wartawan VOA-Islam yang selama berapa hari ngubek-ngubek Kota Solo mencari keterangan tentang Jokowi menunjukkan, memang Jokowi selalu berusaha menyembunyikan asal usul keturunan Cinanya tersebut. Entah apa yang terbetik dalam fikiran Jokowi, mengapa selalu menutup-nutupi asal usul keturunannya itu.

Terbukti ketika menjadi Walikota Solo (2005-2012), ada seorang keturunan Cina yang datang ke rumah dinas Walikota Solo di Loji Gandrung dan mengaku sebagai anak Oey Hong Liong sehingga menjadi saudara Jokowi seayah tetapi beda ibu, namun orang itu langsung diusir Jokowi. Sebab Jokowi tidak mau mengakui kalau orang keturunan Cina tersebut adalah saudaranya seayah.

Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, dari hasil investigasi wartawan VOA-Islam yang selama beberapa hari blusukan di Kota Solo untuk menemui beberapa tokoh masyarakat yang mengenal Jokowi, menunjukkan bahwa sesungguhnya Jokowi gagal mengatur keluarganya sendiri. Terbukti sering terjadi bentrok antara Iriana (Istri Jokowi) versus Sudjiatmi (Ibunda Jokowi) sehingga membuat Jokowi pusing tujuh keliling. Maka tidaklah mengherankan jika Jokowi lebih nyaman berada di Jakarta daripada pulang ke Solo.

“Kalau Iriana kembali ke Solo, tidak pernah tidur di rumah Jokowi di Manahan, sebab disitu ditinggali Ibunda Jokowi, Sudjiatmi, karena keduanya tidak pernah akur bahkan sering bentrok. Sehingga Iriana terpaksa ngungsi tidur ke rumah orang tuanya di Mangkubumen,” ujar salah satu sumber yang dekat dengan Jokowi kepada VOA-Islam yang menemuinya di Kota Solo.

Kalau memimpin keluarga saja Jokowi tidak mampu, memimpin Kota Solo juga tidak mampu terbukti angka kemiskinan penduduknya naik drastis sebelum dan sesudah dipimpinya, memimpin Jakarta juga tak mampu dimana kemacetan semakin parah dan pengangguran semakin menggila, lha kok sekarang nekat ingin memimpin negara sebesar, seluas dan sebanyak penduduknya seperti Indonesia ini dengan mengandalkan kelihaian Jusuf Kalla sebagai wakilnya.

Sudah terbukti di Kota Solo sesungguhnya yang kerja keras dan berkeringat adalah Wakilnya, FX Hadi Rudyatmo. Sedangkan di Jakarta juga Wakilnya, Ahok, sementara Jokowi kerjanya hanya blusukan dengan menyedot anggaran APBD cukup besar. Sekarang Jokowi memilih JK sebagai wakilmya, jangan-jangan nanti kalau terpilih Jokowi kerjanya hanya piknik dan blusukan ke seluruh Indonesia dan penjuru dunia, sementaara JK yang bekerja keras memimpin negara.

Maka tidaklah mengherankan jika politisi kawakan yang semasa kecilnya tinggal di Kota Solo, Dr Ir Sri Bintang Pamungkas pernah mengatakan: “Jangankan menjadi Gubernur apalagi Presiden, menjadi Walikota Solo saja Jokowi tidak mampu. Jadi level Jokowi sebenarnya paling tinggi hanya menjadi Walikota, bukan Gubernur DKI apalagi Presiden RI.” [sumber:voa-i]  
 

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA