Dunia Seni - Buat ente-ente yang ngebelain Jokowow mati-matian, cuma ada dua kemungkinan siapa dan bagaimana ente. Yang Pertama: Ente bagian dari Jasmev. Gerombolan orang bayaran yang ditugaskan untuk membela Jokowow dan juga membully akun-akun yang kritis terhadap Jokowow. Yang Kedua: Jika ente bukan bagian dari Jasmev, maka ente adalah orang (maaf) bodoh. Gimana nggak bodoh coba, Jasmev digaji buat ngebela Jokowow, sedangkan ente kagak.
Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali meluncurkan puisi terbarunya. Bukan Jokowi atau PDI Perjuangan lagi yang disindirnya. Kali ini para relawan di dunia maya menjadi sasaran.
Puisi ini diberi judul 'Pasukan Nasi Bungkus'. Isi puisi menyindir para relawan yang kerap menyerang di dunia maya melalui media sosial Twitter dan Facebook.
Berikut puisi Fadli Zon:
Pasukan Nasi Bungkus
Kami pasukan nasi bungkus
Laskar cyber pejuang di belakang komputer
Senjata kami facebook dan twitter
Menyerang lawan tak pernah gentar
Patuh setia pada yang bayar
Kami pasukan nasi bungkus
Hidup dari cacian dan fitnah harian
Tetap gagah bertopeng relawan
Tak kenal menyerah selalu melawan
Identitas diri jarang ketahuan
Kami pasukan nasi bungkus
Punya sejuta akun siluman
Bagai pedang terhunus
Siap menghujam setiap orang
Kami pasukan nasi bungkus
Tak takut dosa apalagi neraka
Kami bisa tertawa di balik luka
Demi sebungkus nasi dan kiriman pulsa
Fadli Zon, 20 April 2014