DR. Rizal Ramli yang merupakan mantan Menko Perekonomian
menyindir Presiden Joko Widodo yang selama ini mengklaim merakyat dan berasal
dari rakyat namun kebijakannya tidak merakyat.
"Lebih penting mana penampilan fisik yg merakyat atau
kebijakan ekonomi yg berpihak untuk rakyat?" cuit DR. Rizal melalui akun
Twitter-nya @RamliRizal pagi ini (Sabtu, 13/12).
"Pemimpin jika hanya dikelilingi pedagang, apalagi KKN
pula, kebijakannya hanya pro-bisnis dan bond holders," sambungnya.
Ekonom senior jebolan Boston University ini membandingkan
pemimpin sekarang dengan para pendiri bangsa.
"Soekarno, Hatta, Ali Sostroamidjoyo adalah contoh
pemimpin2 dgn penampilan parlente tetapi kebijakannya sangat nasionalis dan pro
rakyat," tegasnya.
DR. Rizal Ramli termasuk yang menolak kebijakan Jokowi
menaikkan harga BBM. Tapi tak asal menolak. Dia punya solusi atas besarnya
alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Yaitu, dengan mekanisme subsidi silang. (Baca: Ini Penjelasan
Lengkap Jalan Tengah Subsidi BBM dari Rizal Ramli)
Tak hanya itu, dia juga menolak rencana Wapres Jusuf Kalla
yang akan menaikkan harga LPG 3 kg. Menurutnya itu adalah bentuk sikap yang
hanya mempertimbangkan kepentingan bisnis, tidak peduli kepada nasib rakyat
kecil.
"Jika Presiden Jokowi setuju dengan kenaikan harga LPG 3
kg tersebut, dia telah terperangkap dengan pola pikir JK. Hanya pertimbangan
bisnis finansial, lupa dengan tanggung jawab terhadap rakyat kecil. Kok
tega-teganya,” ujar DR Rizal sebelumnya.
sumber: rmol