Breaking News
Loading...
Rabu, November 19, 2014

Info Post


Jakarta - Berapa sebenarnya keuntungan Pemerintah dari minyak (asumsi bensin premium)? 1 barel = 159 liter 1 USD = Rp12.000. Menurut Kwik Kian Gie, biaya untuk mengangkat minyak dari perut bumi (lifting) + biaya pengilangan (refining) + biaya transportasi rata-rata ke semua pompa bensin adalah 10 USD, atau jika dalam rupiah 10 : 159 x 12.000 = Rp754,7 dibulatkan = Rp755/liter.

Jadi sebenarnya dengan menjual premium Rp6.500/liter, Pemerintah sudah untung sebesar 6.500 - 755= Rp5.745/liter. Sekarang tinggal dikalikan berapa liter kebutuhan (konsumsi) dalam negeri, itulah 'keuntungan' yang diperoleh Pemerintah dari hasil jualan bensin premium pada rakyatnya sendiri! Minyak dari perut bumi sendiri dan menurut UUD’45 Pasal 33 untuk kesejahteraan rakyat Indonesia: jangankan GRATiS, malah rakyat disuruh beli dengan harga Rp6.500? Sekarang Pemerintah mau ambil untung berapa rupiah lagi dengan menaikkan BBM menjadi Rp8.500?Subsidi itu ada kalau Pemerintah merugi, artinya harus ‘nombokin’ (memberi bantuan tunai). 
Kenyataannya dengan menjual Rp6.500 per liter, Pemerintah masih untung, bahkan untung besar. Lantas, di mana letak subsidinya? Pemerintah selalu bilang “Rugi, tekor, dll…!” Di mana ruginya? Di mana tekornya? Istilah 'BBM bersubsidi' adalah pembohongan publik!Sekarang yang juga jadi pertanyaan adalah “Adakah negara-negara di dunia ini yang menjual minyaknya (untuk konsumsi dalam negerinya) dengan harga di bawah harga pasar (harga New York Mercantile Exchange/NYMEX)?
”Jawabnya ada! Beberapa negara yang menjual minyak di bawah harga NYMEX, di antaranya Venezuela Rp585/liter* Turkmenistan Rp936/liter* Nigeria Rp1.170/liter* Iran Rp1.287/liter* Arab Saudi Rp1.404/liter* Libya Rp1.636/liter* Kuwait Rp2.457/liter* Qatar Rp2.575/liter* Bahrain Rp3.159/liter* Uni Emirat Arab Rp4.300/liter. Selama bertahun2, rakyat cuma ‘dikibulin’ Pemerintah! & ini akan terus berlanjut pada masa pemerintahan Jokowi-JK.

Oleh: Kwik Kian Gie

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA