Sebenarnya cerita ritual
pesugihan di gunung Kemukus ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Namun baru muncul ke media lagi sekarang. Lewat artikel yang berjudul: "Dunia Sorot Ritual Aneh di Gunung Kemukus Jateng", baguslah ini di sorot media,
biar semua orang mengetahuinya dan yang sudah lupa di ingatkan kembali. Karena seharusnya budaya Ritual Seks di Gunung Kemukus itu harus dihilangkan, ini sama saja dengan tempat Lokalisasi. Namun sayangnya, mungkin aktivitas di gunung Kemukus ini ada yang melindungi. Karena begitu kuatnya faham Kejawen di daerah tersebut, maka aktivitas Seks disana dianggap biasa saja dan tak tersentuh HUKUM. Mungkin nanti, Hukum Tuhan yang akan berlaku...
Gunung Kemukus tengah
menjadi sorotan dunia. Bukan karena keelokan panorama. Atau juga sumber daya
alam yang tersimpan. Melainkan soal ritual yang dipraktikkan oleh orang-orang
yang berkunjung ke gunung yang terletak di wilayah Sragen, Jawa Tengah,
tersebut. Untuk lebih jelasnya silahkan cari infonya di Google.
Karena sorotan itu,
gunung ini seolah mendapat julukan baru. Media-media asing itu ramai-ramai
menyebut Gunung Kemukus sebagai `sex mountain` atau `gunung seks`. Nama
gunung itu mencuat setelah jurnalis SBS. Patrick Abboud, menuliskan
reportasenya.
Dalam laporan itu, Abboud menggambarkan gubuk-gubuk yang dipakai untuk hubungan terlarang itu berderet di sepanjang jalur menuju kompleks makam. Gubuk-gubuk itu berdesakan dengan tempat karaoke.
Dalam laporan itu,
sebagaimana dikutip Dream dari sbs.com.au, Rabu 19
November 2014, Abboud menuliskan ribuan orang dari berbagai pulau di Nusantara
datang ke Gunung Kemukus ini. Para pendatang itu melakukan ritual ‘religi’ di
sana. Ritual yang disebut Abboud sebagai hubungan badan tanpa ikatan perkawinan
untuk mendapatkan nasib baik atau pesugihan.
Bagi masyarakat sekitar,
Gunung Kemukus memang lekat dengan kisah Pangeran Samudra, yang diyakini
sebagai keturunan raja Majapahit. Di puncak gunung setinggi 300 meter di atas
permukaan laut itu terdapat bangunan joglo.
Di dalam bangunan itulah
terdapat tiga makam. Sebuah makam dengan ukuran lebih besar –yang ditutupi
kelambu putih- diyakini milik Pangeran Samudra dan ibunya, Ontrowulan.
Sementara dua lainnya diyakini milik abdi mereka.
Sekitar 300 meter di
sebelah timur kompleks makam itu terdapat Sendang Ontrowulan. Masyarakat
sekitar meyakini sendang ini digunakan Ontrowulan untuk bersuci agar bisa
bertemu Samudra. Sementara di depan gerbang makam itu terdapat anak tangga yang
berjumlah 175.
Selain reportase
tertulis, Abboud juga mengabadikan beberapa bagian ritual di Gunung Kemukus itu
dalam bentuk video. Dia mewawancarai sejumlah peziarah dan juga mewawancarai
Koentjoro Soeparno, profesor psikologi sosial dari Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
“Ini sesuatu yang aneh.
Sebuah paradoks: ada masjid, kuburan, tapi di luar itu ada tempat melakukan
seks terlarang,” kata Koentjoro dikutip dari SBS.
“Tidak mungkin untuk
mengabaikan bahwa ritual tersebut penuh dengan kontradiksi. Islam memandang
perzinahan sebagai dosa, sehingga seks 'di luar nikah' jelas bertentangan
dengan hukum agama,” tambah dia.
Dalam laporan itu,
Abboud menggambarkan gubuk-gubuk yang dipakai untuk hubungan terlarang itu
berderet di sepanjang jalur menuju kompleks makam. Gubuk-gubuk itu seolah
berdesakan dengan tempat karaoke yang juga menjamur di sana. Laporan Abboud ini
dikutip oleh berbagai media internasional. sumber