ujuan redaksi. Kalau niat baik ini tidak disikapi, kami akan hitung lagi apa langkah berikutnya," kata Adian di Jakarta, Minggu, 9 November 2014.
Meski demikian, dia tidak berniat memenjarakan jurnalis Koran Tempo. Adian menegaskan bahwa sampai sekarang, pers adalah pilar demokrasi yang harus dipertahankan.
"Tapi kerjanya jangan amatiran. Misalkan ada perempuan pakai kerudung, apakah selalu muslim? Belum tentu. Lalu ada orang bertato, apakah pasti jahat? Belum tentu," katanya.
Adian berharap model pemberitaan yang tendensius dan menghakimi seseorang tidak terulang lagi. Dia meminta prinsip keberimbangan dalam pemberitaan benar-benar ditegakkan.
"Suatu saat saya buka jas, lalu ada tato di lengan. Apakah ditulis, ini pemanisme DPR? Yang kaya begini janganlah. Ada korban. Lu tidak bisa hentikan akibatnya sampai di mana. Gue sampai tidak buka Twitter. 1.700 Lebih maki-maki saya," ucapnya.
Baca juga: