Jakarta - Tahukah anda, Pembatalan pengumuman susunan kabinet oleh Presiden Jokowi kini menjadi sorotan dunia internasional.
"Total menghabiskan biaya Rp 500-700 juta," ujar seorang staff International Port Corporation (IPC) . Biaya itu, berasal dari dana IPC bukan dari sekretariat negara.
Biaya tersebut, diungkap termasuk biaya untuk menjamu ratusan jurnalis dalam dan luar negeri yang telah menunggu sejak pukul 16.00 kemarin, Rabu, 22 Oktober 2014.
Biaya pengumuman yang menelan ratusan juta dan tidak dikeluarkan dari kocek Sekretariat Negara memicu pertanyaan dari beberapa kalangan.
Jopi, seorang karyawan bank swasta menyatakan kecewa atas pemerintahan Jokowi yang dinilai mempermainkan perasaan rakyat.
"Kalau bener berita yang dimuat Tempo, saya kecewa berat. Itu namanya mempemainkan perasaan rakyat dan menghabiskan dana dari sumber yang nggak semestinya," ungkap pria yang mengaku memilih Jokowi ketika pilpres kemarin.
Agung, seorang jurnalis yang juga hadir di Tanjung Priok menyatakan, persiapan yang dilakukan oleh IPC tak main-main. Semua sangat rapi dan nampak dipersiapkan dengan matang.
"Persiapannya jempolan. Biaya (persiapannya) pasti gede," cetus Agung.
Biaya yang dikeluarkan oleh IPC disinyalir ada kaitannya dengan desas desus penunjukkan Direktur Pelindo II, Richard Joost Lino sebagai Calon menteri Jokowi.
"Kalau gak ada kaitannya (dengan RJ Lino), ngapain Pelindo susah-susah rogoh kocek?", ujar Nisa, seorang jurnalis dari sebuah media online lokal. (fs)