Breaking News
Loading...
Sabtu, Oktober 25, 2014

Info Post


Megawati Soekarnoputri terjepit, frustasi dan makin tereliminasi dari lingkaran elit Joko Widodo (Jokowi). Megawati mulai ditinggalkan Jokowi termasuk saat penyusunan kabinet, membawa perubahan sikap Ketua Umum PDI Perjuangan itu terhadap Presiden SBY.

 
Puan Maharani putri Megawati sampai berteriak, "Penyusunan Kabinet Jokowi harus persetujuanMegawati !". Sayangnya, teriakan Puan itu tak digubris Jokowi. Ia terus menyusun kabinet sendiri dan mencoret nama-nama kandidat anggota kabinet usulan Megawati.



Kabar terakhir dari kerabat dekat Megawati yang juga elit PDIP mengatakan, Megawati sudah mempertimbangkan keputusan untuk bersedia menemui Presiden SBY dalam waktu dekat.

Wapres Jusuf Kalla (JK) juga memastikan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu secepatnya.

Rencana pertemuan dua tokoh pemimpin bangsa itu merupakan kabar baik setelah selama lebih sepuluh tahun hubungan keduanya membeku. Terlebih setelah Taufik Kemas, suami Megawati meninggal dunia.

Mengenai agenda atau tujuan pertemuan SBY - Mega dalam waktu dekat ini belum diketahui. Namun, mencairnya sikap Megawat ini tidak terlepas dari posisi politik Megawati dan PDIP yang makin terjepit setelah Koalisi Merah Putih (KMP) menguasai parlemen dan menyapu bersih semua posisi pimpinan DPR dan MPR.


Di luar itu, Presiden SBY juga dinilai berhasil mengunci kekuasaan Jokowi sebagai Presiden. 

Melalui Perppu yang diterbitkan SBY itu, PDIP tidak punya kesempatan untuk dapat memenangkan pilkada di seluruh Indonesia. Dan terpenting, peluang Jokowi menerbitkan Perppu pengganti UU Pilkada menjadi tertutup setelah parlemen dikuasai KMP . 

Manuver SBY lain yang sangat membahayakan pemerintahan Jokowi adalah menciptakan situasi dan kondisi di mana Jokowi harus menaikan harga BBM, karena kas negara yang kosong dan BBM yang mulai langka. [TrioMacan2000]

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA