Breaking News
Loading...
Sabtu, Agustus 09, 2014

Info Post

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebentar lagi akan naik jabatan menjadi gubernur, jika Joko Widodo (Jokowi) dilantik menjadi Presiden ke-7 RI. Potensi penolakan dari sejumlah pihak yang tak setuju dirinya memimpin Jakarta pun mulai terlihat. 

Namun pria yang karib disapa Ahok itu tak merasa khawatir. Sebab, sejak dirinya terjun di dunia politik sudah kerap mendapat penolakan atau perlawanan dari lawan politiknya atau pihak yang tidak suka terhadap dirinya.

"Saya sudah biasa saja, masuk politik udah kenyang sama yang namanya resistensi (penolakan). Terlalu banyak orang resis sama aku," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Lantas terkait kesiapan tensi darah atau mental dan emosinya jika nanti terus mendapat resistensi, Ahok mengaku yakin tak akan ada kenaikan tensi darah. Kecuali apabila dirinya mengkonsumsi makanan yang memicu.

"Tensi saya masih bagus. Kolestrol naik dikit karena makan kepiting dan duren tiap hari. Lupa umur udah 50 tahun. Soalnya duriannya terlalu enak jadi nggak mau bagi," ujar Ahok sambil tertawa.

Penolakan Ahok sebagai gubernur Jakarta jika Jokowi ditetapkan menjadi presiden, juga datang dari pengamat hukum dan sosial politik, Raden Nuh. Dijelaskannya, secara pribadi ia tidak punya masalah dengan Ahok, namun realitas dan faktanya, Ahok bukan figur yang tepat untuk memimpin Jakarta, ibukota negara RI.

"Kami mencermati karakter dan kinerja Ahok selama lebih dua tahun, terhitung sejak awal Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu. Terbukti, Ahok sebelum menjabat wakil gubernur Jakarta, adalah sosok yang jauh dari harapan. Ahok gagal di Belitung Timur. Dia jadi Bupati Beltim kurang dari satu tahun setengah, dan meninggalkan banyak masalah termasuk utang Pemkab Beltim kepada Pemkab Belitung. Ahok juga terbukti berbohong kepada warga Jakarta. Dia bukan sosok jujur, melainkan terduga pelaku korupsi pada banyak proyek di Pemkab Beltim," jelas mantan aktifis mahasiswa itu.

Raden yang juga praktisi hukum itu mengatakan, Ahok aslinya bernama Basuki Indra, sebelum ganti nama menjadi Basuki Tjahja Purnama adalah mantan tersangka Kasus Pidana penyerobotan Hutan Lindung dan penambangan Liar di kawasan hutan Lindung, Belitung. Bahkan Raden menilai, sebagai pemimpin Jakarta, Ahok bukan seorang problme solver, melainkan trouble maker. 

"Di samping diduga terlibat banyak korupsi di Pemda DKI Jakarta, Wagub Ahok sering menjadi sumber atau pemicu keresahaan di kalangan warga Jakarta dengan sikap arogannya,  pernyataan, kebijakan dan tindakannya. Terlalu banyak masalah pada diri Ahok. Sosok seperti Ahok tidak dibutuhkan sebagai pemimpin di Jakarta," ujar Raden.


_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA