JAKARTA
- Menteri
Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung berencana memanggil manajemen PT
Freeport Indonesia dan Newmont. Pemanggilan tersebut ditujukan untuk membahas
renegosiasi kontrak karya.
"Ada
keinginan saya untuk mengundang Freeport dan Newmont untuk mempresentasikan
masalah mereka di hadapan menteri-menteri yang lain minggu depan," kata
Chairul Tanjung di Jakarta, Senin malam (19/5/2014).
Mantan
juragan CT Corps itu menjelaskan, rencana pemanggilan dua perusahaan tambang
tersebut untuk membuka permasalahan secara transparan di mata publik. CT juga
berencana mengundang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk
membahas masalah itu hingga tuntas.
"Yang
memungkinkan untuk saya selesaikan akan saya selesaikan. Saya tidak suka
menunda-tunda permasalahan," ujarnya seraya memastikan dirinya akan
meminta menteri untuk mempercepat penuntasan masalah di sektor ekonomi.
"Saya
sudah katakan kepada para menteri, saya akan jadi lokomotif di depan untuk
menarik gerbong ini agar lebih cepat jalannya," ujarnya.
PT
Freeport Indonesia sekitar pertengahan Maret 2014 mengirim surat ke Hatta
Rajasa perihal renegosiasi. Satu poin yang disampaikan adalah soal pelepasan
saham (divestasi) sebesar 20 persen. Padahal, sesuai undang-undang, perusahaan
tambang yang melakukan penambangan tanpa pengolahan, divestasi yang diwajibkan
adalah sebesar 51 persen.
Menyangkut
hal ini, CT -sapaan Chairul Tanjung- akan mendengarkan terlebih dahulu paparan
kedua perusahaan tambang. Sebabnya, selama ini CT hanya mengetahui masalah itu
dari media massa.
"Setelah
(mereka) presentasi, semua menteri bisa bertanya dan nanti yang membuat
keputusan adalah para menteri. Setelah itu hasil kesepakatan akan saya bawa ke
Presiden untuk nanti Presiden memutus apa yang dibicarakan," katanya. tribunnews
Good Job... !