Tiga orang warga asli Solo Jawa Tengah mendatangi Ibukota Jakarta untuk menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden 2014.
Tiga orang itu adalah Rio Hardoyo (58), warga asli Solo Lawean Pajang, Andrian Isnanto warga desa Kistalan Solo Banjarsari, dan Heru Sutarto (67) warga Solo Desa Pasar Niwon, Jawa Tengah.
Ketika sedang asik santai, Heru bercerita mengenai sosok sang Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi. Menurut dia, Jokowi merupakan sosok yang ambisius dengan kekuasaan.
"Jokowi ambisius, indikasinya belum selesai jadi Walikota Solo maju sebagai Gubernur DKI. Sekarang belum selesai jabata gubernur, tapi mau maju calon presiden. Optimis boleh, tapi jangan ambisius," katanya kepada INILAHCOM, Selasa, (27/5/2014) malam.
Heru kini mempertanyakan nasib mobil Esemka yang sebelumnya menjadi proyek pencitraan Jokowi di Solo. Sebab, warga Solo pun sekarang ini tidak tahu keberadaan mobil tersebut.
"Menurut saya itu permainan. Sekarang mobil Esemka kemana? Ini kan hanya untuk naik, pencitraan. Di Solo sudah tidak ada, itu kan hanya untuk tangga saja. Itu teknik tim sukses mainnya dari Solo tapi tempatnya tidak tahu," ujarnya.
Ia mengatakan, SMK sekolah pembuat Esemka memang sudah mampu membuat mobil tapi orang-orang didalam pembelinya itu orang Malaysia. Maka dari itu, kenapa ketika uji emisi mobil tersebut tidak lolos.
Heru meminta direktorat jenderal SMK di Jakarta yang turun kesana. Sebab ketika memperkenalkan diri dengan Malaysia, ternyata mobil itu malah dikenalkan untuk Jokowi.
"Kemudian emisi dia yang tugas direktur Esemka dipecat karena terjadi korupsi Esemka. Akhirnya orangnya ganti baru, setelah itu emisinya lolos dan selesai, hingga sekarang tidak ada pangkalnya," tandasnya.
inilahcom