JAKARTA - Muhammad Jusuf Kalla (JK), salah satu orang yang tidak setuju Joko Widodo maju sebagai calon Presiden. Tapi itu dulu. Kini, JK malah berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
JK, pria kelahiran 15 Mei 1942, saat wawancara khusus dengan pada Maret 2013, JK sempat mengatakan, Jokowi jangan berpikir dulu jadi Presiden. Menurutnya saat itu, Jokowi harus membuktikan terlebih dulu bisa membenahi Ibu Kota.
"Macet masih macet, banjir masih banjir, kumuh masih. Belum ada buktinya sukses," kata JK bicara soal prestasi Jokowi membenahi Jakarta.
JK mengaku yang mengajak Jokowi untuk "mengadu nasib" ke Jakarta. Sama seperti jutaan warga Jakarta, JK juga berharap Jokowi mampu membawa perubahan untuk Tanah Betawi. Dia yakin, jika Jokowi berhasil, tanpa kampanye pun akan terpilih jadi presiden.
"Kalau dia terlalu cepat bergeser (jadi capres) banyak orang yang kecewa, nanti orang menyalahkan saya," ungkap JK sambil tersenyum.
Politik memang dinamis. Kini JK berubah pikiran. Dia bersedia maju sebagai calon Wakil Presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, NasDem, PKB, dan Partai Hanura itu.
Duet Jokowi-JK dideklarasikan di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Senin 19 Mei 2014. Di hari yang sama, nama JK juga didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai cawapres Jokowi.
"Saya menyampaikan rasa terimakasih amanah yang diberikan. Saya menyatakan sepenuh hati saya siap mendampingi sebagai calon wakil presiden. Dengan impian dan kerja keras, kita bisa berhasil mengangkat kesejahteraan bangsa ini," tegas JK saat deklarasi. (okezone)