JAKARTA— Partai Golkar secara resmi telah memutuskan merapat ke pasangan Prabowo-Hatta. Menurut Wellian Wiranto, ekonom OCBC Bank, merapatnya partai tersebut ke pasangan Prabowo-Hatta akan membuat pasar “waswas”.
“Ekspektasi pasar kepada Jokowi sejak awal untuk jadi the next president kan tinggi. Namun, setelah Golkar merapat ke Prabowo, pasar akan ‘waswas’,” ujar Wellian Wiranto, di Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Kekhawatiran pasar tersebut didasarkan pada minimnya dukungan parlemen atas pemerintahan Jokowi-JK kelak sehingga kebijakan pemerintah rentan untuk “digoyang”.
Sebagaimana diketahui, dengan merapatnya Golkar ke kubu Prabowo-Hatta, pasangan tersebut memperoleh dukungan 48,93 persen suara atau 292 kursi DPR.
Prabowo-Hatta didukung oleh lima parpol yang lolos ke DPR, yakni Partai Gerindra (11,81 persen, 73 kursi DPR), Partai Golkar (14,75 persen, 91 kursi DPR), PAN (7,59 persen, 49 kursi DPR), PPP (6,53 persen, 39 kursi DPR), dan PKS (6,79 persen, 40 kursi DPR). Partai Bulan Bintang juga memberikan dukungan terhadap Prabowo-Hatta. Namun, parpol itu tidak lolos ke DPR lantaran hanya memperoleh 1,46 persen suara.
Sementara itu, pasangan Jokowi-JK mendapat dukungan 39,97 persen suara atau 207 kursi DPR, yaitu dari PDI Perjuangan (18,95 persen suara pemilu legislatif, 109 kursi DPR), Partai Nasdem (6,72 persen, 35 kursi DPR), PKB (9,04 persen, 47 kursi DPR), dan Partai Hanura (5,26 persen, 16 kursi DPR).
Wellian menjelaskan, ekspektasi pasar pada dasarnya memang lebih condong ke Jokowi untuk menjadi presiden selanjutnya. Menurut dia, jalan Jokowi menjadi RI-1 saat ini tidak mudah dan berliku-liku. “Tetapi, karena ada liku-liku, pasar juga ‘waswas’, dan akan ‘waswas’ beberapa bulan ke depan,” katanya. (KOMPAS)