Sering kita mendengar istilah Islamophobia, apa itu Islamophobia ?
Islamophobia adalah ketakutan berlebihan yang tidak memiliki dasar
berpikir yang kuat tentang Islam bahkan dapat disebut dengan
mengada-ada. Tidak ada pembenaran yang logis di dalamnya, yang ada
hanyalah prasangka-prasangka yang terlahir akibat persepsi-persepsi
buruk yang terus menerus ditanamkan kepada diri seseorang bahwa Islam
adalah agama yang penuh dengan kekerasan, kebencian, egois, tidak
toleran dan membatasi pemeluknya dengan aturan-aturan yang ketat
sehingga tidak adanya kebebasan di dalamnya yang berujung persepsi bahwa
Islam adalah kuno, ekstrem, agama yang membawa kehancuran, dan
sebagainya.
Opini umum bahwa Islam adalah agama perusak dan penuh dengan
kekerasan ini digelontorkan oleh Barat sedemikian rupa agar masyarakat
dunia tidak mengenal Islam apalagi memeluknya. Kebencian mereka akan
Islam telah dibuktikan dengan usaha dan kerja keras sehingga membentuk
sebuah tata dunia baru yang menjadikan Islam sebagai agama yang harus
dijauhi, ditinggalkan, bahkan kalau perlu dilarang baik pengenaan
atribut, pelaksanaan ibadahnya, dan yang paling penting adalah jangan
sampai hukum Islam yang adil dan bijaksana mewarnai suatu negeri.
Fakta telah menjawab keberhasilan mereka, efek global opini telah
menjadikan negara-negara di berbagai belahan dunia baik benua Asia,
Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia menjadi satu persepsi tentang
Islam. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan dana besar-besaran agar
Ideologi penjajahan Kapitalisme tetap memiliki pengaruh atas dunia. Dan
apa yang mereka perjuangkan membawa hasil, di Belanda ada peraturan
pelarangan jilbab bagi siswa putri di sekolah dengan alasan bukan
karakter sekolah Belanda, begitu pun di Amerika Serikat akan segera
diundang-undangkan.
Bahkan secara resmi, ada partai politik anti-Islam yang didirikan di
Belanda dibawah kepemimpinan Geert Wilders memproklamirkan
peperangannya terhadap Islam dengan menerbitkan buku yang intinya untuk
menghambat Islamisasi internasional. Dia juga akan segera merilis film
kontroversial yang berjudul fitna II (dua) setelah sukses menerbitkan
fitna I (satu). Dengan film tersebut, dia telah menyudutkan Islam dan
umatnya di dunia, lebih subyektif lagi kali ini fitna II akan mencerca
dan menghina kehidupan Nabi Muhammad sebagai nabinya umat Islam.
Genderang kebencian dikumandangkan untuk mempersempit gerak juang
Islam dalam menyiarkan agama dan hukumnya. Target dan sasarannya adalah
kelompok-kelompok atau orang-orang yang masih tetap menggigit Islam
dengan gerahamnya. Alasannya adalah dikhawatirkan kelompok-kelompok atau
orang-orang tersebut mampu menyadarkan umat Islam yang selama ini
tertidur pulas sehingga umat Islam memiliki sebuah kesatuan padu
berfikir yang mengarah kepada kebangkitan universal dan menyeluruh.
Kegigihan mereka di gambarkan dalam Al-Qur’an sebagaimana berikut :
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk
Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah
tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Al Baqarah: 120)
Sungguh, pertentangan mereka begitu keras sehingga tidak dapat
disangsikan lagi. Oleh karena itu, seharusnya umat ini mulai sadar bahwa
kita sekarang sedang diperangi dalam hal aqidah. Begitu besar
penghinaan dan pelecehan mereka terhadap Islam telah ditampakkan secara
nyata dan terang-terangan tanpa adanya perlawanan yang berarti. Kenapa?
karena umat saat ini sudah kehilangan perlindungan dan kekuasaan yaitu
negara.
Jati diri dan harga diri umat tercabik-cabik semenjak runtuhnya
Daulah Islamiyah pada tahun 1924 M yang merupakan awal dari hilangnya
kehormatan sebagai umat yang mulia, umat yang disegani, dan umat yang
paling ditakuti oleh umat-umat yang lain. Penyanggah ini rapuh tidak
kuat lagi menahan benturan-benturan baik dari dalam dan luar, ditambah
lagi tsaqofah umat Islam menurun serta tidak adanya kesadaran
berpolitik. Umat Islam terpecah berkeping-keping menjadi kecil-kecil,
terkotak-kotak, bahkan satu sama lain saling mencurigai.
Keberhasilan kaum kuffar merobek kehormatan umat Islam telah
menghantarkan umat ini ke taraf berfikir mundur bahkan sampai ke titik
di mana umat Islam sendiri asing terhadap Islam. Fakta telah
menunjukkan, ketika ada seseorang muslimah memakai jilbab atau seorang
muslim yang menggunakan atribut-atribut Islam atau bahkan seseorang yang
setiap hari membawa Al-Qur’an dianggap aneh dan tidak lazim, bila
berjenggot mereka mengatakan kelompok Islam tertentu, garis keras,
ekstrimis, teroris, dan sebagainya yang berakibat umat Islam merasa
phobia terhadap agamanya.
Lantas bagaimana solusi terhadap semua permasalahan ini? Solusi yang
tepat adalah menyatukan umat Islam dalam satu kepemimpinan, yaitu
kepemimpinan Khilafah Islamiyah. Hanya Negara Khilafah yang akan
menyatukan umat Islam dan menjadi Negara adidaya. Dengan memiliki negara
adidaya, umat Islam akan semakin terjaga karena ada perlindungan
langsung dari pemerintah. Tidak akan ada fitnah lagi yang berkembang dan
menyudutkan umat Islam apalagi isu-isu miring yang beredar akan
langsung ditangkis dan diumumkan ke publik bahwa berita itu tidak benar.
Pemerintah langsung melakukan penyelidikan dan pengusutan terhadap
opini yang akan menyudutkan Islam. Dengan Negara Khilafah, eksistensi
Islam sebagai agama akan terwujud secara sempurna dan paripurna sehingga
memberikan bukti secara nyata dan praktis bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin.
Akhirnya orang-orang kafir tidak mampu lagi memberikan opini ke dunia
tentang Islam dengan fitnah dan berita bohong sebgaimana sekarang.
Betapa urgennya kepemimpinan tunggal bagi umat Islam, mewajibkan umat
Islam untuk berbondong-bondong mewujudkannya dengan segala daya dan
upaya, apa yang dimiliki entah harta, tenaga, fikiran untuk dioptimalkan
demi tegaknya Daulah Islam.
-