Breaking News
Loading...
Sabtu, Februari 15, 2014

Info Post
Berikut ini kami "CONTOHKAN" kepada khalayak sebagai bagian kecil dari pelaku-pelaku AhLUL MAKSIAT. Sebab masih banyak pelaku maksiat dari Ulama-Ulama' Maupun Pemimpin gerakan yang membawa ATRIBUT Islam Yang mengotori kemuliaan Islam.

Baru-baru ini bahwa ada banjir jenis lain yang lebih berbahaya. yaitu perusakan iman dan akhlaq dengan berbagai bentuknya yang s...ifatnya seperti banjir, mengotori bahkan menghanyutkan, namun tidak dibersihkan. Karena pelakunya atau yang terkena limbah perusakan iman dan akhlaq itu belum tentu merasa atau menyadari bahwa iman dan akhlaqnya telah rusak atau hanyut.

Lhah, ini malah ada tokoh pemberantas maksiat, tahu-tahu memberi contoh buruk, berpose gandeng dengan artis Jupe yang dikenal seronok. Si artis itu pernah ditolak oleh masyarakat daerah Pacitan ketika ada berita dia mau mencalonkan diri untuk jadi pemimpin daerah. Ditolaknya itu karena telah dikenal sebagai artis pengumbar aurat. Lha sekarang, justru digandeng oleh tokoh pemberantas kemaksiatan ke tempat yang lagi banjir, lalu berpose bagai pasangan terpilih dalam ormas dan sebagainya, berdampingan bahkan tangan masing-masing saling menggamit. Astaghfirullah. Seandainya si Jupe itu isteri sah Habib Selon pun tidak pantas berpose seperti itu di depan umum apalagi di tempat orang yang sedang menderita kena banjir.

Kenapa ?

Bagaimana mau disebut pantas, lha wong si Jupe itu pakai kaos ketat. Itu dalam hadits termasuk yang kaasiyaat ‘aariyat, berpakaian tapi telanjang. Kecaman dan ancaman dalam hadits sangat nyata.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat. (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang. (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang (karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang pria karena sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak masuk surga, dan tidak mendapatkan bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak perjalanan begini dan begini.” (HR Muslim NO – 3971)

( ولا يجدن ريحها وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا ) أي من مسيرة أربعين عاماً كما في رواية /التيسير بشرح الجامع الصغير ـ للمناوى – (2 / 185)

“Wanita-wanita tersebut tidak masuk surga, dan tidak mendapatkan bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak perjalanan begini dan begini.” Artinya dari jarak perjalanan empat puluh tahun sebagaimana dalam suatu riwayat. (Al-Munawi, syarah Al-Jami’ As-Shaghir huruf shad).

Bagaimanapun, kasus itu jelas merupakan contoh buruk. Rawan ditiru oleh anak buah sang tokoh, bahkan oleh siapa saja, karena gambarnya beredar di televise, surat kabar, internet dan sebagainya. Padahal mencontohi keburukan, telah diancam oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda:

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ

“Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR Muslim No. Hadist : 1691).

Semoga tulisan ini menjadi peringatan berharga bagi siapa saja, hingga tidak mudah untuk berbuat mengikuti syahwat, apalagi mencontohi. Karena perbuatan buruk kadang bukan sekadar terbatas skupnya, tapi bagai kata pepatah, gara-gara nila setitik maka rusaklah susu sebelanga. Di antara contoh nyata seperti apa yang ditulis di sebuah situs seperti berikut ini :


Habib Selon FPI Bergandengan dengan Jupe

Kita tahu, Front Pembela Islam (FPI) yang ngakunya sangat keras terhadap kemaksiatan ternyata hanya omong doang. FPI hanya berani kepada rakyat kecil dan diduga tidak memberikan upeti.

Tadi pagi, saya melihat di televisi acara infotainment, salah seorang petinggi FPI Habib Selon mengantar artis seksi Julia Perez. Dalam mengantar itu, Habib Selon didampingi Jupe dengan pakaian yang cukup ketat.

Saya juga tidak habis pikir, Habib Selon yang ngakunya berjuang memberantas kemaksiatan justru memperlihatkan keakraban dengan Jupe yang berpakaian ketat dan seksi.

Dan lucunya lagi, sebuah media online mengkonfirmasi Habib Selon tentang pakaian yang digunakan jupe, Habib Selon mengatakan, Jupe tidak membuka aurat dan tidak ketat. Wah saya semakin pusing dengan FPI dan Habib Selon. Nampaknya hanya duit ya…?

Salam Tanya ( Ahmad Jono/http://politik.kompasiana.com/
 
OPINI | 17 January 2013 | 10:28 )

===

Tidak pantas, bahkan ada ancaman dalam Islam

Seandainya tidak berdusta (dengan berkilah bahwa Jupe tidak membuka aurat dan tidak ketat, padahal kenyataannya berkaos ketat, yang hal itu dalam Islam sama sekali bukan pakaian syar’i), dan seandainya si wanita itu berpakaian sopan pun, apakah boleh digandeng seperti dalam foto itu?

Tentu saja tidak. Karena Jupe bukan isteri sang habib itu. Sedangkan memberlakukan bukan isterinya dengan bersentuhan seperti itu, ada ancaman keras dalam hadits.

Di dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

وَاللَّهِ مَا مَسَّتْ يَدُهُ يَدَ امْرَأَةٍ قَطُّ فِي الْمُبَايَعَةِ وَمَا بَايَعَهُنَّ إِلَّا بِقَوْلِهِ

“Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari). Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ”. المعجم الكبير للطبراني (15/ 143، بترقيم الشاملة آليا) الطبراني في معجمه الكبير ج 20/ ص 212 حديث رقم: 487

“Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan menurut Syaikh Al-Albani)

Jika memandang saja terlarang, tentu bersentuhan lebih terlarang karena godaannya tentu jauh lebih besar.



Sekali lagi kami ingatkan bahwa ini hanyalah "CONTOH KECIL" saja...!!

Berargumen dengan Ilmu

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA