Breaking News
Loading...
Sabtu, Februari 15, 2014

Info Post

Warning !!! penting untuk di ketahui !

Langkah strategi Dencius Saleb 88 melakukan aksi Teror (fitnah)

1.    Densus 88 mempunyai intel di akun2 jejaring sosial, kerjanya untuk mencari dan memantau (akun) yang berjiwa mujahid/mempunyai cita2 mati syahid / yang sering memposting berita2 jihad.

2.    Setelah target ditemukan, maka akun intel Densus 88 yang menyamar sebagai mujahid akan mengirimkan pertemanan dan setelah dikonfirmasi, maka mereka akan memulai bertanya-tanya dimana alamat rumahnya sambil di iringi perbincangan tentang penegakkan syariat di Indonesia kalau semua lancar maka mereka akan melakukan pertemanan rahasia.

3.    Bagi yang akun-nya sudah terpampang alamat yang jelas dan ada foto profil aslinya, si intel akan langsung menjadikan dia terget dengan mengutus orang yang mengaku sebagai perindu syahid.

4.    Setelah melakukan pertemanan dan terjadi kecocokan pemikiran, maka sang calon korban Densus 88 ini akan langsung diberi latihan militer atau langsung dipersenjatai.

5.    Setelah itu calon korban ini dicarikan tempat atau rumah kontrakkan yang tentunya strategi bagi Densus 88 untuk menyerbu (kita tau rata semua penyergapan Terorris adalah rumah kontrakkan).

6.    Setelah para calon korban ini sampai di kontrakkan, bahan2 peledak yang belum komplit mereka hantarkan ke kontrakkan, biasanya intel-intel tersebut mengatakan bahwa itu akan dijadikan bom rakitan dan untuk mengajari calon korban ini merakit bom (namun bagi Densus 88 itu hanyalah alat sebagai barang bukti nantinya).

7.    Perlu diketahui bahwa para calon korban ini diberi senjata dengan peluru yang terbatas, agar saat mereka melakukan perlawanan tidak terlalu lama (agar kehabisan peluru) sehingga saat mereka kehabisan peluru, Densus 88 bisa langsung menembak mati korban dengan alasan melakukan perlawanan saat mau di tangkap.


8.    Setelah semua siap, maka akan terjadilah drama penggrebekkan terorris dan akan disiarkan biasanya secara LIVE di TV Nasional yang sudah diberi tahu sebelumnya.

9.    Saat penggrebekkan terjadi, biasanya akan terjadi kontak senjata, itu dikarenakan sang calon korban ini sudah doktrin untuk membenci pancasila dan seluruh aparat keamanan terutama Densus 88 sehingga saat mereka tau bahwa yang datang Densus 88 para korban ini sangat bersemangat, karena mereka pikir bahwa mati ditangan Densus 88 adalah mati syahid. 

10.    Perlu diketahui bahwa yang direkrut para intel ini adalah anak muda yang mempunyai jiwa perang dan mempunyai cita-cita mati syahid, namun tanpa sadar mereka telah dikelabui untuk menjadi tumbal Densus 88 agar terus exist selain itu juga sebagai cara untuk meminimalisir para pejuang khilafah di Indonesia.

11.    Anggota/Regu Densus 88 yang bertugas menyergap memang tidak tahu menahu dengan skenario ini, untuk menjaga kerahasiaan operasi, mereka hanya tau bahwa yang sedang mereka sergap adalah anggota terorris/jaringan al qaidah.

12.    Si korban akan langsung ditembak mati ditempat tanpa peradilan dan tanpa bukti bahwa telah melanggar hukum agar dia tidak bisa menjelaskan kronologi perekrutan-nya (adapun yang masih hidup, mereka tidak akan mampu berkutik dan membela diri karena mereka tidak sadar kalau yang merekrut mereka ini adalah intel Densus 88 dan mereka pun akan mengakui bahwa mereka adalah mujahid (red-mujahid buatan Densus 88).


Tanggapan masyarakat :

Jamal ludin – info seperti ini tentu tidak begitu penting bagi yang berjuang dengan konsep Jama’ah, namun sangat penting bagi masyarakat yang tidak memahami konsep jihad dan sekaligus memahamkan masyarakat umum tentang siapa sebenarnya provokasi isu teror yang ada.

---

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA