Breaking News
Loading...
Sabtu, Januari 03, 2015

Info Post

Seharusnya pemerintah tak menaikkan harga BBM pada November lalu.

Legislator Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan menyambut baik keputusan pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium dari Rp8.500 per liter menjadi Rp7.600 per liter dan Solar Rp7.500 per liter menjadi Rp7.250 per liter. 

"Tentunya kita menyambut baik rencana pemerintah menurunkan harga BBM jenis Premium dan Solar mulai per tanggal 1 Januari 2015, meskipun agak terlambat," kata Wakil Ketua Komisi XI ini.

Dia mengaku sempat kecewa terhadap kebijakan pemerintah saat menaikkan harga BBM pada bulan November ketika harga minyak dunia turun. Di sisi lain, hingga saat ini pemerintah belum juga menjelaskan alasan menaikan harga BBM.

"Seharusnya bulan lalu pemerintah menurunkan harga BBM, bukan menaikkan. Anehnya sekarang diturunkan lagi," katanya.

Marwan meminta agar pemerintah menjelaskan kepada rakyat terkait kenaikan harga BBM pada bulan November lalu. Sebab, kenaikan harga BBM yang dirugikan adalah rakyat karena harga bahan pokok juga ikut naik. 

"Jangan sampai asumsi penurun harga BBM menjadi bagian pencitraan lagi untuk pemerintahan Jokowi," kata dia.

Menurut dia, perubahan sebuah kebijakan penting dalam rentang waktu yang singkat ini menunjukkan kebijakan yang pemerintahan Jokowi kurang matang. "Ini juga menjadi bukti bahwa kebijakan yang diambil pemerintah cenderung terburu-buru," kata dia.

Dia berharap, kebijakan strategis dibahas secara komprehensif terlebih dahulu sebelum diberlakukan.

"Karena berdampak pada hajat hidup orang banyak, sehingga perlu dipikirkan secara matang dan komperhensif," katanya.


VIVANEWS

Iya, intinya, Harga BBm itu tidak turun, tapi sebenarnya Naik Rp. 1100. Pak Jokowi tolong Hentikan pencitraan anda...

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA