Shabu selundupan dari luar negeri (ilustrasi) |
JAKARTA - Kantor berita Australia, Australia Associated
Press, memberitakan perlunya Jokowi memberi grasi kepada dua warga negeri
kangguru itu yang terbukti menyelundupkan delapan kilogram heroin. Mereka
adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Media tersebut mengutip anggota DPR Indonesia yang meminta Jokowi mengklarifikasi nasib dua
orang itu yang kini ditahan di Lapas Kerobokan, Bali.
Media Australia sudah beberapa kali ini memuat
pemberitaan seputar permintaan grasi dari kedua terpidana ini. Pada saat belum
lama SBY tidak lagi menjadi presiden, sejumlah kantor berita Australia juga
memberitakan hal sama.
Sabtu kemarin, Sukumaran dikunjungi politisi yang
ingin mempertimbangkan pengkajian tentang hukuman mati di Indonesia. Kunjungan
itu terjadi di saat Jokowi sedang menghadiri pertemuan G20 di Australia.
Keduanya sudah mengajukan grasi sejak era SBY.
Namun SBY tidak juga memberikannya. Kini tinggal Jokowi. Apakah akan memberikan
grasi atau tidak.
Media tersebut yang juga dimuat sejumlah portal
berita online Australia, memberitakan Sukumaran dan Chan sudah bersikap jauh
lebih baik. Keduanya sudah berubah, tidak lagi seperti dulu.
Aksi penyelundupan heroin yang mereka lakukan
dikenang masyarakat dengan sebutan bali nine. Ini adalah sebutan yang diberikan
media massa kepada sembilan orang Australia yang ditangkap pada 17 April 2005
di Bali, Indonesia dalam usaha menyelundupkan heroin seberat 8,2 kg dari
Indonesia ke Australia.
Kesembilan orang tersebut adalah Andrew Chan -
disebut pihak kepolisian sebagai "godfather" kelompok ini, Myuran
Sukumaran, Si Yi Chen, Michael Czugaj, Renae Lawrence, Tach Duc Thanh Nguyen,
Matthew Norman, Scott Rush, Martin Stephens.
Empat dari sembilan orang tersebut, Czugaj, Rush,
Stephens, dan Lawrence ditangkap di Bandara Ngurah Rai saat sedang menaiki
pesawat tujuan Australia. Keempatnya ditemukan membawa heroin yang dipasang di
tubuh. Andrew Chan ditangkap di sebuah pesawat yang terpisah saat hendak
berangkat, namun pada dirinya tidak ditemukan obat terlarang.
Empat orang lainnya, Nguyen, Sukumaran, Chen dan
Norman ditangkap di Hotel Melasti di Kuta karena menyimpan heroin sejumlah 350g
dan barang-barang lainnya yang mengindikasikan keterlibatan mereka dalam usaha
penyelundupan tersebut. (Republika)
Begitu pentingnya pemerintah Australia meminta Grasi untuk mafia barang Haram kepada pemerintah Indonesia yang telah menahannya. Lalu apakah pemerintah Indonesia di bawah presiden Jokowi akan memenuhi permintaan pemerintah Australia memberi Grasi pada pelaku maksiat yang membuat kerugian Indonesia? Barang haram itu bisa hancurkan moralitas generasi muda kita.
Jika Indonesia memenuhi permintaan Australia memberi Grasi kepada tahannya (warga Australia) maka sudah di pastikan bahwa Pemerintahan Joko Widodo di bawah kendali Asing. Pemerintahannya dapat di dekte oleh pihak asing. Apa bedanya dengan sebutan Presiden BONEKA ASING?
Dalam hal ini Indonesia diharapkan ketegasan, Kehormatan dan Harga Diri Bangsa bisa luntur di mata dunia.