PEKANBARU - Gabungan mahasiswa dari berbagai kampus di
Pekanbaru, melakukan aksi menolak kebijakan pemerintah menaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Aksi sekitar 500 massa mahasiswa ini mulai berlangsung sejak pukul 15.00 WIB, Selasa (18/11). Mayoritas massa melakukan aksi dengan menggunakan sepeda motor dan mengunjungi beberapa titik di wilayah Ibukota Provinsi Riau.
Titik pertama aksi mereka adalah kantor SKK Migas di gedung Surya Dumai, jalan Sudirman, Pekanbaru. D isini mereka berorasi, menentang kebijakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang telah tega memotong hak subsidi bagi rakyat.
''Jokowi hanya janji palsu'' kata salah satu mahasiswa disambut teriakan mahasiswa lainnya.
Sekitar 15 menit di lokasi dengan cara memblokir jalan Sudirman, mereka beralih ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Belum tiba di bandara, massa sempat berhenti di kantor DPD PDIP Perjuangan.
Secara spontan, massa mahasiswa merobek dan mencopot baliho foto Jokowi yang terpampang di depan pintu masuk kantor DPP PDIP. Tidak ada penjagaan berarti dari polisi, membuat massa mahasiswa semakin leluasa.
Beberapa kader PDIP yang berada di kantor, hanya bisa terpana dan tidak bisa berbuat apa-apa dengan aksi mahasiswa.
Puas merobek foto Presiden, massa aksi melanjutkan ke gerbang SSK II Pekanbaru. Di pintu masuk utama bandara baru ini, lagi-lagi tidak terlihat penjagaan dari polisi ataupun petugas TNI AU.
Mahasiswa dengan mudah menutup paksa pagar yang menjadi akses keluar masuk pengguna bandara. Akibatnya, sejumlah masyarakat dan pengguna bandara tertahan dan tidak bisa menggunakan fasilitas publik itu.
Sekitar 10 menit kemudian, barulah ada petugas polisi yang datang melakukan negosiasi dengan mahasiswa. Sempat terjadi dorong mendorong antara mahasiswa dengan polisi, namun akhirnya pagar berhasil dibuka paksa oleh aparat.
Hari mulai beranjak sore, namun massa aksi sepertinya masih belum puas melampiaskan kekesalan mereka pada kebijakan pemerintah. Mereka pun menuju ke arah Panam, tepatnya di simpang pasar pagi Arengka.
Di sini, baliho Jokowi-JK yang berukuran cukup besar, diturunkan paksa dan dirobek. Bahkan foto Presiden dan Wapres ini dengan leluasa tanpa ada halangan dari petugas, disiram mahasiswa dengan air comberan.
Pantauan Pekanbaru Pos (Grup JPNN), robekan baliho yang memuat foto 'RI 1 dan RI 2' itu pun diseret-seret oleh mahasiswa, menuju kampus UNRI Panam. Usai berorasi kembali, masssa aksi pun akhirnya membubarkan diri.
''Jika pemerintah tidak membatalkan keputusan menaikan harga BBM, aksi yang lebih besar akan kami lakukan lagi,'' kata salah satu mahasiswa menggunakan pengeras suara.(dre/jpnn)