Atau Malu? Sudah Dua Kali Bertemu, Jokowi Tak Balas Sapaan Prabowo
Capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sudah dua kali saling bertemu jelang Pilpres 9 Juli nanti. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo selalu menyanjung Jokowi sebagai saudaranya, namun sapaan itu tak pernah digubris oleh Jokowi.
Pertama, saat pengundian nomor urut capres di KPU pada Minggu (1/6) lalu, KPU memberikan kesempatan kedua capres untuk berpidato menanggapi hasil nomor urut tersebut. Namun Jokowi tak pernah menyebut nama Prabowo dan Hatta Rajasa sebagai lawan politiknya.
"Yang saya hormati dan saya banggakan, calon presiden nomor urut 2, Pak Joko Widodo," ujar Prabowo saat itu. Jokowi hanya menganggukkan kepala mendengar hal tersebut.
Kedua, pada saat deklarasi damai pemilu yang berintegritas dan damai semalam, Prabowo bahkan menyanjung Jokowi dengan menyebutnya sebagai saudara. Dia juga menyebut Jusuf Kalla (JK) sebagai seniornya yang dihormati. Namun dalam momen itu, lagi-lagi Jokowi tak menyapa mantan pendukungnya saat mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta 2012 lalu.
Menanggapi momen tersebut, Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo enggan berspekulasi tentang sikap Jokowi itu. Dia hanya menyebutkan bahwa Prabowo jelas sebagai seorang negarawan yang menganggap musuhnya juga sebagai saudaranya.
"Saya tidak mau berspekulasi mengapa Jokowi bersikap seperti itu. Namun apa yang bisa ditunjukkan Prabowo saat pengundian nomor urut dan deklarasi kampanye damai, menunjukkan kenegarawanan Prabowo," kata Dradjad kepada merdeka.com, Rabu (4/6).
Tidak hanya dengan Jokowi, Prabowo pun tampak hormat ketika dengan bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Padahal, hubungan keduanya sempat tegang ketika PDIP mencalonkan Jokowi sebagai capres, kubu Gerindra menuding PDIP telah melanggar perjanjian Batu Tulis yang menyatakan Megawati akan mendukung Prabowo sebagai capres di 2014.
"Pesaing politik baginya tetap saudara, tetap teman-teman. Memang seperti itulah kualitas kepemimpinan yang saya lihat sehari-hari pada diri Prabowo," tegas dia.
Sumber: merdeka