Palestina di Matanya !
Palestina yang didukung Jokowi, adalah:
1. Palestina yang mengakui kedaulatan Israel dan Israel bukan penjajah.
2. Palestina yang menghentikan perlawanan.
3. Palestina yang hanya berkuasa di level otonomi, tapi tidak punya kedaulatan atas wilayah, mata uang, paspor, bahkan KTP.
4. Palestina yang tidak memiliki angkatan bersenjata, dan hanya berupa kepolisian yang tunduk pada perintah Israel.
5. Palestina yang penduduk aslinya harus rela terusir dari tanah leluhur, untuk kemudian menyerahkan kepada Israel.
Ralat: Website Antara Diretas, Berita Dubes Palestina Dukung Jokowi Tidak Benar
JAKARTA - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara mengklarifikasi berita yang menyebutkan bahwa Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N. Mehdawi mendukung Jokowi. Antara menyatakan, berita tersebut adalah tindakan peretas (hacker).
Sebelumnya, berita berjudul "Doa untuk Rakyat Palestina" tayang di website Antaranews.com. Pemimpin Redaksi LKBN Antara Akhmad Kusaeni di Jakarta, Senin (23/6/2014), mengatakan seseorang yang melakukan spoofing mengunggah berita seolah-olah berdasarkan siaran pers dari Dutas Besar Palestina di portal Antaranews Biro Sulawesi Selatan "www.antara-sulawesiselatan.com".
"Wartawan LKBN Antara tidak pernah membuat berita berjudul itu, tidak pernah menyiarkannya, dan tidak pernah mewawancarai Dubes Palestina," katanya.
Menurut Kusaeni, pihaknya sudah melacak jejak berita tersebut dan memastikan ada pihak-pihak tertentu di luar LKBN Antara yang membuat dan menyiarkannya secara ilegal.
"Sekali lagi, kami menyatakan tidak pernah membuat dan menyiarkan berita tersebut. Kepada pihak-pihak yang dirugikan terkait berita ilegal tersebut kami menyampaikan maaf sebesar-besarnya," katanya.
Ia mengaku sudah memberikan klarifikasi atas berita tersebut dan meminta maaf langsung kepada Dubes Palestina Fariz N Mehdawi.
"Kami juga mengimbau mitra media massa dan pengguna media sosial untuk tidak menyebarkan berita ilegal tersebut untuk kebaikan negara sahabat Indonesia, Palestina dan pihak-pihak terkait lainnya," kata Akhmad Kusaeni.
Dengan klarifikasi ini, Kompas.com yang sempat mengutip informasi tersebut memutuskan menghapus seluruh isi konten sesuai pedoman pemberitaan media siber. Dengan ini, redaksi Kompas.com memohon maaf atas tersiarnya informasi yang tidak benar.