Breaking News
Loading...
Selasa, Juni 24, 2014

Info Post


JAKARTA - Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI 1998-2002, Mayor Jenderal (Purn) Djasri Marin, menegaskan tidak ada nama Prabowo Subianto disebut dalam penculikan aktivis medio 1997-1998 yang dilakukan Tim Mawar dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).




Menurut Djasri, pihaknya yang saat itu melakukan penyelidikan kasus tersebut hanya menemukan kesalahan bahwa Tim Mawar bergerak sendiri alias tidak diperintahkan Prabowo yang saat itu menjabat Komandan Jenderal Kopassus.

"Bukan inisiator. Kalau seandainya pemberi perintah dalam hukum itu adalah orang yang turut serta, orang yang memerintahkan atau orang yang melakukan. Tiga-tiganya itu tentu dia (Prabowo) tidak ada. Peran Prabowo pada saat itu tidak ada peran apa-apa," ujar Djasri sesaat hendak memberikan keterangan kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Jakarta, malam ini.

Menurut Djasri, Puspom TNI AD yang melakukan pemeriksaan saat itu menemukan dua kesalahan yang dilakukan Tim Mawar.

"Memang perintahnya adalah mencari fakta, melakukan penyelidikan. Cuman pelaksananya melakukan tindakan-tindakan penculikan terus penahanan. Maka dari itu tuduhan yang saya sampaikan kepada mereka antara lain melampaui kewenangan tugasnya terus (kedua) menghilangkan kemerdekaan orang lain," terang Djasri.

Dari keterangan Djasri, sebenarnya bukan dia yang memulai penyidikan kasus tersebut. Saat itu yang memulai penyidikan adalah Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal yang menjabat Danpuspom.

Syamsu kemudian diangkat menjadi Jaksa Agung Muda Intelijen di Mahkamah Agung maka Djasri kemudian meneruskannya.


Sebelumnya, polemik pemberhentian Prabowo dari dinas militer semakin menghangat. Bekas Panglima ABRI (kini TNI), Jenderal (Purn) Wiranto mengatakan penculikan aktivis tersebut atas inisiatif Prabowo sendiri.

Pernyataan Wiranto tersebut merupakan keterangannya atas beredarnya dokumen pemberhentian Prabowo oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Mantan Danpuspom TNI: Hasil Penyidikan Tidak Temukan Peran Prabowo dalam Penculikan 



Ini adalah berita tahun 1999, dimana pada waktu itu Habibie, Wiranto, dan Todung Mulya Lubis menyatakan Prabowo Subianto Tidak Terlibat Dalam Kerusuhan Mei 1998, Pada Masa Itu Alasan Prabowo diberhentikan adalah Guna Meredam Kemarahan Publik yang Memfitnah Prabowo sebagai Dalang dari Kerusuhan Mei 1998. Namun Sekarang, disaat Wiranto dan Todung Mulya Lubis merapat ke kubu Capres Jokowi dengan PDI P, Mereka Seolah tak Peduli dengan Masa Lalu, Sungguh Ironi.

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA