Mengenakan baju putih dengan tangan pendek dan berpeci, Prabowo
tiba di Pesantren Kempek sekitar pukul 11.00. Prabowo didampingi Ketua Umum
PBNU, KH Said Aqil Siradj, dan rombongan menaiki roda empat ke area pesantren.
Setibanya di pesantren, capres nomor 1 itu langsung disambut
para kiai dan berbincang di kediaman KH Said Aqil Siradj. Turut serta dalam
pertemuan itu Ketua DPW NU Jabar Eman Suryaman, Ketua Tim Pemenangan
Prabowo-Hatta Jabar yang juga Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Tim Pemenangan
Prabowo-Hatta yang juga Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno,
Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Ferry Joko Julian, Ketua DPD Partai Golkar
Jabar Irianto MS Syafiuddin alias Yance, dan pengurus partai pendukung
Prabowo-Hatta.
Pertemuan Prabowo dengan para kiai itu cukup lama, sampai
akhirnya tiba waktu salat Jumat. Kemudian Prabowo pun kembali naik mobil menuju
Masjid Agung Desa Kempek atau berjarak sekitar 400 meter dari pesantren.
Seusai salat jumat, Prabowo kembali ke pesantren. Ia makan siang
di rumah KH Aqil Siradj, dan pukul 13.30 menemui jemaah halaqah di lapangan.
Sebelum naik panggung untuk memberikan sambutan, Prabowo sempat
dikalungi serban terlebih dulu oleh KH Aqil Siradj. Itu sengaja dilakukan
sebagai ungkapan bahwa Prabowo diakui dan didukung para kiai dan jemaah NU
untuk menjadi presiden 2014- 2019.
Kata Prabowo, saat remaja dan menjadi prajurit, ia begitu dekat
dengan kiai. Ia pun kerap meminta doa kepada para kiai agar tugasnya sebagai
prajurit TNI bisa dilaksanakan dengan baik.
"(Berada di antara para kiai) Saya merasa kembali seperti
prajurit muda meminta mandat dari rakyat untuk tugas suci. Bersama koalisi
merah putih, bersama Hatta Rajasa, dan tokoh-tokoh lain. Tidak ada niat lain
selain memajukan masa depan masyarakat Indonesia," kata Prabowo.
Di tempat berbeda, pasangan Prabowo, Hatta Rajasa, mengunjungi
pabrik konfeksi di Kampung/Desa Sindangpanon, Kecamatan Banjaran. Dalam
orasinya Hatta berharap tidak ada lagi kampanye hitam, fitnah, serta saling
menjelekkan sesama muslim.
"Sebentar lagi kita akan melaksanakan ibadah puasa. Tidak
ada lagi kampanye hitam, fitnah, serta menjelek-jelekkan. Karena perbuatan
seperti itu dilarang dalam ajaran agama mana pun. Saya ingin memenangkannya
(pilpres) secara terhormat," kata Hatta, yang disambur tepukan
pendukungnya, kemarin.
(roh/wij/kompas.com/tribunnews)
