Breaking News
Loading...
Selasa, Mei 06, 2014

Info Post

New Delhi - Jamaat-e Islami Hind mengecam keras pemerintah India karena tidak menangani pembantaian umat Islam baru-baru ini di Assam, timur laut India yang dihantam aksi kekerasan.
Pada hari Minggu (4/5), kelompok Jamaat-e Islami Hind dalam pernyataannya menuntut pihak berwenang menindak secara hukum dan menyeret para pelaku kekerasan ke pengadilan.
Sekretaris Jenderal Jamaat, Nusrat Ali meminta pemerintah mengambil langkah-langkah efektif untuk melindungi kehidupan dan properti Muslim di wilayah yang bergejolak itu.
Sementara itu, polisi di timur laut India mengatakan mereka menemukan mayat 9 Muslim, termasuk perempuan dan anak-anak.
Penemuan ini membuat jumlah korban tewas menjadi 32 orang dalam serangkaian serangan yang dilakukan kelompokekstrimis dan militan suku di sana.
Gelombang kekerasan terjadi pada Kamis (1/5) ketika pemberontak suku membunuh beberapa Muslim di wilayah tersebut.
Pihak berwenang mengatakan mereka telah mengerahkan ratusan pasukan ke wilayah itu setelah puluhan Muslim tewas dalam kekerasan etnis yang sudah berlangsung tiga hari.
Sumber-sumber pemerintah India mengatakan para penyerang adalah anggota Front Demokratik Nasional Bodoland (NDFB). Mereka menyerang umat Islam sebagai balasan karena calon militan ditolak dalam pemilihan pemilu Parlemen India.
Sementara itu, organisasi hak asasi manusia menuduh pemerintah menutup mata terhadap kekerasan yang sedang berlangsung terhadap kaum Muslim India.
Angka terbaru menunjukkan sejumlah besar Muslim telah tewas dan 500.000 lainnya menjadi tunawisma di seluruh Assam dalam beberapa bulan terakhir. islam times.
Sumber: wartanews

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA