Breaking News
Loading...
Rabu, April 02, 2014

Info Post

Tradisi pemikiran liberal adalah sebuah sejarah panjang yang dimulai oleh Yahudi ratusan tahun lalu. Dalam bukunya Tractatus Theologico-Politicus, 1670, seorang Rabbi Yahudi bernama Baruch Spinoza mulai mempertanyakan keabsahan kitab Suci Yahudi. Dia menulis buku traktat politik teologis, dan merupakan buku liberal pada zamannya.
 
Akibat tulisannya, Spinoza dikucilkan oleh para Rabbi Yahudi. Sebab buku ini dinilai sebagai karya awal yang menghujat Yahudi. Salah satunya bantahan terhadap klaim Yahudi adalah bangsa terpilih dan selain Yahudi adalah Gentiles.  Spinoza dikucilkan tentu karena apa yang diklaim oleh Yahudi dibantah sendiri oleh Spinoza.

Spinoza juga membantah bahwa lima kitab awal dalam perjanjian lama adalah murni karangan Musa. Menurut Spinoza kitab kejadian dan ulangan adalah karya di luar Nabi Musa. Jelas sudah bahwa pada waktu itu saja Yahudi sudah menolak perjanjian lama.

Spinoza juga menyentuh metode penafsiran layaknya para pengusung liberalisme Islam mengritik Qur’an.  Menurut Spinoza penafsiran itu tidak harus mengikuti Rabbi. Penafsiran manusia dan akalnya mampu sampai pada kebenaran dan tidak perlu ada otoritas. Persis dengan kelompok liberal saat ini.

Sedangkan dalam segi hukum, hukum-hukum dari Yahudi tidak bisa dilepaskan dari moral. Meski itu ajaran Yahudi, namun tidak bermoral atau manusiawi, maka hukum itu perlu dievakuasi kembali. Jadi, jika kita bicara liberal, Yahudi sudah liberal dengan karya Spinoza sejak 400 tahun lalu.  [knrp]

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA