Moncong Putih |
KEPADA PARA PEMILIK MEDIA ....
KEPADA PARA EDITOR BERITA MEDIA ...
KEPADA PARA JURNALIS MUSLIM ...
KEPADA PARA JURNALIS SENIOR ...
KEPADA PARA PEMBACA BERITA ...
saya cuma ingin menuliskan satu kalimat untuk Anda semua ... :
"BUKALAH MATA HATI DAN NURANI ANDA ..
DAN AMBIL BAJU "MALU" ANDA ..
APAKAH KEMARIN ANDA TURUT MENYEBARKAN KESALAHAN YANG SEKARANG TERUNGKAP .. ????"
"BUKALAH MATA HATI DAN NURANI ANDA ..
DAN AMBIL BAJU "MALU" ANDA ..
APAKAH KEMARIN ANDA TURUT MENYEBARKAN KESALAHAN YANG SEKARANG TERUNGKAP .. ????"
Jakarta - Komisaris PT Radina Bioadicita, Elda Devianne
Adiningrat mengaku menjadi inisiator pengurusan kuota impor sapi untuk
PT Indoguna Utama. Elda mengaku berupaya mengurus penambahan kuota
sejumlah perusahaan importir daging sapi.
Dalam persidangan, Elda mengaku mendengar adanya penambahan kuota impor daging tahun 2013 dari Arif Rahman.
"Arif
itu kawan saya. Saya diminta Pak Arif (carikan perusahaan importir
daging)," kata Elda saat bersaksi untuk Dirut PT Indoguna Utama Maria
Elizabeth Liman di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Dia
menyebut ada sejumlah perusahaan yang hendak dihubungi terkait
penambahan kuota. "Indoguna bukan target tapi salah saat itu. Salah satu
yang bisa dihubungi," ujarnya.
Jaksa KPK dalam persidangan juga
memutar rekaman percakapan antara Maria Elizabeth Liman dengan Elda.
Dalam rekaman hasil sadapan, Maria dan Elda menyinggung seseorang dengan
sebutan 'uban'.
Percakapan ini terkait dengan surat yang
diajukan Asosiasi Importir Daging Indonesia (Aspidi) ke Menko
Perekonomian Hatta Rajasa terkait kuota impor daging sapi tahun 2013.
Salah seorang penasihat hukum Maria Elizabeth lantas membacakan
keterangan Elda Devianne yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan.
"Saya
(Elda) menyampaikan bahwa dokumen surat permohonan penambahan kuota
impor daging sapi total seluruh dari surat Aspidi kepada Hatta Rajasa
dan dokumen analisa krisis daging sudah lengkap. Yang belum ada daftar
rincian kauota impor 2013 yang berasal dari Suharyono (Kepala Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Kementan) apakah benar?"
tanyanya dalam persidangan.
"Benar," dijawab Elda yang bersaksi untuk terdakwa Maria Elizabeth.
Surat
dari Aspidi ke Hatta kemudian menjadi pembahasan antara Elda dengan
Mari. Elda mengaku pernah berbicara terkait surat Aspidi yang diajukan
ke Menko Perekonomian Hatta Rajasa, yang disebut dengan panggilan
'uban'. "Itu Pak Hatta Rajasa," ujar Elda.
(detiknews)