Breaking News
Loading...
Kamis, April 24, 2014

Info Post


Setelah dirilisnya puisi FAdli Zon tentang Pasukan Nasi Bungkus (Panasbung), pembicaraan tentang pasukan syber ini terus memanas. Bala tentara di dunia maya yang bertugas melakukan serangan negatif terhadap musuh dan pada saat yang sama membela mati-matian tokoh mereka ini terus jadi bahan pembicaraan. Terutama adanya fenomena gerakan di media sosial untuk membela mati-matian seorangcapres tertentu seperti Jokowi.

Panasbung dinilai semakin ngawur karena terkesan mendewakan sesama manusia tanpa alasan rasional. Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, melihat panasbung sebagai bentuk sindiran yang digeneralisir karena pada dasarnya tidak semua ikatan solidaritas terbentuk karena materi. Agung memaparkan panasbung itu terbagi dalam dua tipe. Yakni tipe rasional dan tipe ngawur.
"Tipe rasional adalah yang membela Jokowi dengan akal sehat. Mereka berusaha membangun argumen dan melemahkan capres lain dengan fakta. Yang kedua, adalah tipe ngawur. Tipe ini membela Jokowi secara membabi buta," papar Agung, Kamis (24/4/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.
"Di tipe kedua ini, panasbung tidak melihat Jokowi sebagai manusia yang kodratnya mudah lupa atau salah. Tapi melihat Jokowi sudah diatas manusia. Tipe ngawur seperti ini sebenarnya merendahkan diri sebagai manusia yang berakal sehat karenamendewakan sesama manusia," lanjutnya.
Agung menambahkan, dari fenomena yang belakangan terjadi di media sosial, terutama menjelang pemilu Presiden, justru semakin banyak tipe ngawur ketimbang tipe rasional.


"Saya analisis di media sosial, semakin ke belakang panasbung tipe rasional semakin sedikit. Sementara panasbung tipe ngawur justru semakin banyak," imbuhnya. [t]

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA