Buntut dari kasus Anggota kepolisian pukuli mahasiswa di dalam mushola
PEKANBARU - Aksi brutal yang dilakukan kepolisian yang menyerang sejumlah mahasiswa di
dalam Mushalla Assyakirin RRI Kota Pekanbaru, menggunakan sepatu di dalam rumah
ibadah, merupakan penistaan agama dan kepolisian didesak minta maaf.
“Aparat arogansi itu, apa lagi di dalam rumah ibadah menggunakan sepatu.
Harusnya menghormati rumah ibadah, presiden saja masuk masjid buka
sepatu. Kita minta agar aparat minta maaf secara terbuka kepada khalayak,”
ungkap Ketua Umum MUI Propinsi Riau Prof Dr H Mahdini MA, saat dikonfirmasi
melalui selulernya, Rabu (26/11/2014).
Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau, sangat menyayangkan sikap
arogansi aparat kepolisian yang berujung kepada penistaan terhadap Agama Islam.
Menurut Mahdini, pihaknya akan menyurati kepolisian daerah Riau untuk
mempertanyakan hal tersebut.
Sebab, menurut Mahdini, aksi penertiban terhadap mahasiswa tersebut tentunya
di bawah satu komando. Maka pihak MUI akan mempertanyakan langsung kepada Polda
Riau ataupun Polresta Pekanbaru.
“Sepatu tak layak masuk ke rumah ibadah, aparat harus minta maaf kepada
umat Islam secara terbuka. Kita mengecam hal ini jangan sampai terulang lagi,”
ujarnya.
Seharusnya, sebut Mahdini, polisi membuka sepatu sebelum masuk ke dalam
mushalla memanggil satu persatu mahasiswa untuk berbincang di luar mushalla.
Namun, karena sikap arogan membabi buta, polisi menyerang mahasiswa hingga ke
dalam mushalla tanpa membuka sepatu.
“Tidak mungkinlah rumah ibadah diinjak-injak dengan sepatu, saya tidak
menduga dia agama lain, mungkin dia agama Islam, maka dia dosa besar. Dia tak
memahami makna rumah ibadah. Maka di samping tobat, kita minta dia sampaikan
maaf kepada khalayak, sampaikan secara terbuka,” desaknya.
Penyerangan mahasiswa oleh polisi ini terjadi Selasa (25/11/2014) sore
kemarin, saat mahasiswa yang melakukan aksi demo di RRI dibubarkan paksa oleh
aparat polisi karena dinilai tidak memiliki izin.
Karena ketakutan banyaknya mahasiswa yang dipukuli polisi, maka sebagian
mahasiswa berlindung di dalam mushalla yang ada di samping Kantor RRI. Ternyata
pihak polisi tetap mengejar mahasiswa hingga masuk mushalla tanpa menanggalkan
sepatu menginjak-injak lantai mushalla tempat ibadah.
Atas insiden ini, selain puluhan mahasiswa terluka tindak brutal polisi
yang menerobos masuk ke dalam tempat suci tersebut lengkap dengan sepatu juga
menyebabkan lemari kecil tempat menyimpan sajadah dan Al Qur’an rusak.
Sumber: http://www.pekanbaru.co/33973/injak-injak-mushola-mui-riau-polisi-harus-minta-maaf-kepada-umat-islam/
#TolakJokowi #TurunkanJokowi
#TolakJokowi #TurunkanJokowi
Berita terkait: