Ternyata Para Pendukungnya Sadar, Jokowi Punya Banyak
Kesalahan. Tapi Mengapa Mereka Tetap CINTA BUTA? Ada Apa di Balik Keanehan Ini?
Selama ini kita sering "menuduh" para Jokowers
menganggap idola mereka sebagai manusia sempurna, tanpa cela, tanpa punya satu
kesalahan pun. Sampai-sampai kita sering pakai istilah "nabi jokowi"
atau "dewa jokowi".
Benarkah "tuduhan" itu?
Setelah saya amati dan pelajari, sepertinya
"tuduhan" ini SALAH BESAR. Ya, selama ini kita ternyata salah tuduh.
Kenapa? karena setiap kali kita membeberkan
kejelekan, keburukan atau kesalahan Jokowi, mereka umumnya tak pernah punya
satu pun argumen logis untuk membantahnya. Justru, bantahan-bantahan mereka
terkesan seperti TEMPLATE. Seperti sudah diatur, seragam, dan bunyinya itu-itu
saja.
NB: Tentang hukum berghibah atau menceritakan
kejelekan orang lain, teman-teman perlu membaca artikel "6 Jenis Ghibah
yang Diperbolehkan dalam Islam" >> http:// www.republika.co.id/berita/ dunia-islam/khazanah/12/11/ 30/ meaieg-enam-jenis-ghibah-ya ng-diperbolehkan
Atau silahkan cari sendiri di Google, ya
Nah, berikut adalah sejumlah ARGUMEN TEMPLATE para
Jokowers, yang membuktikan bahwa mereka sebenarnya SUDAH SANGAT SADAR bahwa
Jokowi punya banyak kesalahan.
(1) "Kamu kok hobi banget sih, mencari-cari kesalahan
Jokowi?" << Orang yang mengucapkan ini, sebenarnya tanpa sadar
mengakui bahwa Jokowi punya banyak kesalahan.
Di dalam hatinya mereka berkata, "Ya saya
sadar kok, Jokowi punya banyak salah. Tapi dia kan idola saja. Makanya saya tak
suka jika ada orang yang mencari-cari kesalahannya. Kalau kamu tahu Jokowi
salah, mbok ya diam saja, tak usah ngomong apapun, agar saya senang."
(2) "Kurang ajar lu! Tai anjing lu! Babi
lu!" << Banyak orang yang memaki dan menghujat seperti ini setelah
kita membeberkan kesalahan Jokowi. Biasanya, orang yang memaki seperti ini
karena dia jengkel, kehabisan argumen yang membantah fakta yang kita beberkan.
Maka dia pun mencari PELAMPIASAN dengan cara mencaci-maki orang yang
membeberkan fakta tersebut.
(3) "Tetap pro Jokowi!" atau "Salam
dua jari!" << Ucapan seperti ini termasuk yang paling sopan, sangat
sering terdengar di era kampanye Pilpres 2014. Jika kita mengungkapkan
kesalahan Jokowi, mereka seperti tak peduli terhadap fakta apapun yang kita beberkan.
Padahal sebenarnya mereka sadar bahwa apa yang kita tulis memang benar adanya.
Maka yang mereka lakukan adalah menghibur diri dengan cara menulis komentar
seperti itu.
(4) "Lebih baik bla.. bla.. .bla daripada
bla..bla..bla."
Misalkan kita membeberkan fakta bahwa Jokowi suka
ingkar janji. Maka mereka membalas dengan komentar, "Lebih baik ingkar
janji tapi bersih, daripada menepati janji tapi korupsi!"
Ucapan seperti ini sebenarnya SANGAT JELAS
menunjukkan bahwa si Jokowers ]mengakui DENGAN JUJUR bahwa idolanya hobi ingkar
janji. Namun karena sudah terlanjur cinta buta, mereka pun mencari pembenaran
dengan cara membuat kalimat perbandingan seperti itu.
Tentu saja, itu kalimat perbandingan yang SANGAT
RANCU, sebab seolah-olah mengesankan bahwa ingkar janji itu sah-sah saja.
Padahal ingkar janji dan korupsi ya sama-sama salah. Keduanya dosa, sangat
tidak terpuji. Jadi sungguh konyol jika Anda membandingkan keduanya.
(5) "Kalau kamu tak suka sama Jokowi, sana
pindah ke negara lain!"
Saya kira, hampir kita semua pernah diusir dengan
kalimat seperti ini. Tentu ini kalimat yang sangat AROGAN, super sombong,
seolah-olah negeri ini hanya milik mereka saja.
SECARA PSIKOLOGIS, biasanya orang yang arogan
seperti ini adalah mereka yang sudah kehabisan argumen untuk membantah, maka dia
menggunakan "kekuasaannya" untuk melawan.
Ini bisa dianalogikan seperti seorang bos di kantor
yang berdebat dengan bawahannya. Ternyata argumen si bawahan yang benar, dan si
bos kalah debat. Karena tak mau kalah, si bos pun menunjukkan sikap arogan
dengan berkata, "Saya yang jadi bos di sini, bukan kamu. Jadi aturan saya
yang berlaku!"
Dari penjelasan di atas, jelas banget bahwa
Jokowers yang hobi mengusir orang tersebut sebenarnya mengakui di dalam hati
kecilnya bahwa apa yang kita katakan memang benar. Di satu sisi mereka
kehabisan argumen, namun di sisi lain mereka merasa di atas angin. Maka sikap
arogan pun muncul, dan keluarlah kalimat pengusiran seperti itu.
(6) "Dasar provokator lu!"
Tuduhan provokator biasanya muncul karena si
Jokowers menyadari bahwa idolanya memang salah. Namun karena terlanjur cinta
buta, dia tak ingin banyak orang mengetahui hal itu. Mereka tidak ingin kita
memengaruhi orang lain. Mereka tidak ingin kita membuat banyak orang tahu
mengenai kesalahan-kesalahan Jokowi. Ketakutan seperti itu membuat mereka
menuduh kita provokator.
Provokator merupakan istilah yang berkonotasi
negatif. Namun sebenarnya, istilah ini bisa diartikan secara positif juga. Jika
saya berhasil mengajak banyak orang untuk berbuat baik, jika saya berhasil
membuat banyak orang percaya pada kebenaran yang saya suarakan, maka sebenarnya
saya adalah provokator. Betul?
Jadi, kalau dipikir-pikir, tuduhan "dasar
provokator lu" tersebut bisa dianggap saja sebagai pujian, hehehe....
Alhamdulillah
(7) "Dasar tukang fitnah, lu!"
Mereka hobi banget menuduh kita tukang fitnah,
padahal mereka sendiri tidak tahu apa arti fitnah. Justru ketika menuduh tukang
fitnah itulah, pada saat yang sama mereka sedang memfitnah kita. Kenapa? Karena
definisi fitnah yang benar adalah "menuduh tanpa bukti" atau "menuduh
hanya berdasarkan prasangka."
Adapun definisi fitnah versi mereka adalah,
"Ketika sebuah fakta terasa demikian menyakitkan bagi saya."
Artinya, di balik tuduhan fitnah tersebut, mereka
sebenarnya mengakui di dalam hatinya, bahwa fakta yang kita beberkan memang benar
adanya.
* * *
Sebenarnya masih banyak contoh TEMPLATE ARGUMEN
lainnya dari mereka. Namun tak apalah, enam contoh di atas pun sudah cukup
untuk membuktikan kegalauan hati mereka. Sebenarnya para Jokowers itu sudah
SANGAT SADAR kok, mengenai kesalahan dan kekurangan idola mereka.
PERTANYAAN SANGAT PENTING:
Jika mereka sudah sadar seperti itu, kenapa kok
masih cinta buta? Kenapa masih membela mati-matian? Bisakah Anda menjelaskan
ADA APA DI BALIK KETIDAKLOGISAN INI?
Mari pikirkan
#Mikir