Breaking News
Loading...
Sabtu, November 22, 2014

Info Post
Ternyata Para Pendukungnya Sadar, Jokowi Punya Banyak Kesalahan. Tapi Mengapa Mereka Tetap CINTA BUTA? Ada Apa di Balik Keanehan Ini?

Selama ini kita sering "menuduh" para Jokowers menganggap idola mereka sebagai manusia sempurna, tanpa cela, tanpa punya satu kesalahan pun. Sampai-sampai kita sering pakai istilah "nabi jokowi" atau "dewa jokowi".


Benarkah "tuduhan" itu?

Setelah saya amati dan pelajari, sepertinya "tuduhan" ini SALAH BESAR. Ya, selama ini kita ternyata salah tuduh.

Kenapa? karena setiap kali kita membeberkan kejelekan, keburukan atau kesalahan Jokowi, mereka umumnya tak pernah punya satu pun argumen logis untuk membantahnya. Justru, bantahan-bantahan mereka terkesan seperti TEMPLATE. Seperti sudah diatur, seragam, dan bunyinya itu-itu saja.

NB: Tentang hukum berghibah atau menceritakan kejelekan orang lain, teman-teman perlu membaca artikel "6 Jenis Ghibah yang Diperbolehkan dalam Islam" >> http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/11/30/meaieg-enam-jenis-ghibah-yang-diperbolehkan
Atau silahkan cari sendiri di Google, ya 

Nah, berikut adalah sejumlah ARGUMEN TEMPLATE para Jokowers, yang membuktikan bahwa mereka sebenarnya SUDAH SANGAT SADAR bahwa Jokowi punya banyak kesalahan.

(1) "Kamu kok hobi banget sih, mencari-cari kesalahan Jokowi?" << Orang yang mengucapkan ini, sebenarnya tanpa sadar mengakui bahwa Jokowi punya banyak kesalahan.

Di dalam hatinya mereka berkata, "Ya saya sadar kok, Jokowi punya banyak salah. Tapi dia kan idola saja. Makanya saya tak suka jika ada orang yang mencari-cari kesalahannya. Kalau kamu tahu Jokowi salah, mbok ya diam saja, tak usah ngomong apapun, agar saya senang."

(2) "Kurang ajar lu! Tai anjing lu! Babi lu!" << Banyak orang yang memaki dan menghujat seperti ini setelah kita membeberkan kesalahan Jokowi. Biasanya, orang yang memaki seperti ini karena dia jengkel, kehabisan argumen yang membantah fakta yang kita beberkan. Maka dia pun mencari PELAMPIASAN dengan cara mencaci-maki orang yang membeberkan fakta tersebut.

(3) "Tetap pro Jokowi!" atau "Salam dua jari!" << Ucapan seperti ini termasuk yang paling sopan, sangat sering terdengar di era kampanye Pilpres 2014. Jika kita mengungkapkan kesalahan Jokowi, mereka seperti tak peduli terhadap fakta apapun yang kita beberkan. Padahal sebenarnya mereka sadar bahwa apa yang kita tulis memang benar adanya. Maka yang mereka lakukan adalah menghibur diri dengan cara menulis komentar seperti itu.

(4) "Lebih baik bla.. bla.. .bla daripada bla..bla..bla."
Misalkan kita membeberkan fakta bahwa Jokowi suka ingkar janji. Maka mereka membalas dengan komentar, "Lebih baik ingkar janji tapi bersih, daripada menepati janji tapi korupsi!"

Ucapan seperti ini sebenarnya SANGAT JELAS menunjukkan bahwa si Jokowers ]mengakui DENGAN JUJUR bahwa idolanya hobi ingkar janji. Namun karena sudah terlanjur cinta buta, mereka pun mencari pembenaran dengan cara membuat kalimat perbandingan seperti itu.

Tentu saja, itu kalimat perbandingan yang SANGAT RANCU, sebab seolah-olah mengesankan bahwa ingkar janji itu sah-sah saja. Padahal ingkar janji dan korupsi ya sama-sama salah. Keduanya dosa, sangat tidak terpuji. Jadi sungguh konyol jika Anda membandingkan keduanya.

(5) "Kalau kamu tak suka sama Jokowi, sana pindah ke negara lain!"
Saya kira, hampir kita semua pernah diusir dengan kalimat seperti ini. Tentu ini kalimat yang sangat AROGAN, super sombong, seolah-olah negeri ini hanya milik mereka saja.

SECARA PSIKOLOGIS, biasanya orang yang arogan seperti ini adalah mereka yang sudah kehabisan argumen untuk membantah, maka dia menggunakan "kekuasaannya" untuk melawan.

Ini bisa dianalogikan seperti seorang bos di kantor yang berdebat dengan bawahannya. Ternyata argumen si bawahan yang benar, dan si bos kalah debat. Karena tak mau kalah, si bos pun menunjukkan sikap arogan dengan berkata, "Saya yang jadi bos di sini, bukan kamu. Jadi aturan saya yang berlaku!"

Dari penjelasan di atas, jelas banget bahwa Jokowers yang hobi mengusir orang tersebut sebenarnya mengakui di dalam hati kecilnya bahwa apa yang kita katakan memang benar. Di satu sisi mereka kehabisan argumen, namun di sisi lain mereka merasa di atas angin. Maka sikap arogan pun muncul, dan keluarlah kalimat pengusiran seperti itu.

(6) "Dasar provokator lu!"
Tuduhan provokator biasanya muncul karena si Jokowers menyadari bahwa idolanya memang salah. Namun karena terlanjur cinta buta, dia tak ingin banyak orang mengetahui hal itu. Mereka tidak ingin kita memengaruhi orang lain. Mereka tidak ingin kita membuat banyak orang tahu mengenai kesalahan-kesalahan Jokowi. Ketakutan seperti itu membuat mereka menuduh kita provokator.

Provokator merupakan istilah yang berkonotasi negatif. Namun sebenarnya, istilah ini bisa diartikan secara positif juga. Jika saya berhasil mengajak banyak orang untuk berbuat baik, jika saya berhasil membuat banyak orang percaya pada kebenaran yang saya suarakan, maka sebenarnya saya adalah provokator. Betul?

Jadi, kalau dipikir-pikir, tuduhan "dasar provokator lu" tersebut bisa dianggap saja sebagai pujian, hehehe.... Alhamdulillah 

(7) "Dasar tukang fitnah, lu!"
Mereka hobi banget menuduh kita tukang fitnah, padahal mereka sendiri tidak tahu apa arti fitnah. Justru ketika menuduh tukang fitnah itulah, pada saat yang sama mereka sedang memfitnah kita. Kenapa? Karena definisi fitnah yang benar adalah "menuduh tanpa bukti" atau "menuduh hanya berdasarkan prasangka."

Adapun definisi fitnah versi mereka adalah, "Ketika sebuah fakta terasa demikian menyakitkan bagi saya."

Artinya, di balik tuduhan fitnah tersebut, mereka sebenarnya mengakui di dalam hatinya, bahwa fakta yang kita beberkan memang benar adanya.

* * *

Sebenarnya masih banyak contoh TEMPLATE ARGUMEN lainnya dari mereka. Namun tak apalah, enam contoh di atas pun sudah cukup untuk membuktikan kegalauan hati mereka. Sebenarnya para Jokowers itu sudah SANGAT SADAR kok, mengenai kesalahan dan kekurangan idola mereka.

PERTANYAAN SANGAT PENTING:
Jika mereka sudah sadar seperti itu, kenapa kok masih cinta buta? Kenapa masih membela mati-matian? Bisakah Anda menjelaskan ADA APA DI BALIK KETIDAKLOGISAN INI?

Mari pikirkan 
#Mikir

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA