Pendukung Jokowi Antikritik = Jauh Lebih Parah dari Orde Baru
Bacalah berita yang saya share ini baik-baik. Katanya pemerintahan Jokowi jangan dikritik, sebab nanti akan diamuk oleh massa.
Duh!
Masa sih, pemerintahan tak boleh dikritik?
Ancaman "diamuk oleh massa" membuktikan bahwa para pendukung Jokowi sangat anti kritik. Dan memang selama ini sudah sering terbukti, kan?
Bahkan di status ini, coba tunggu aja deh. para Jokowers akan menunjukkan sikap anti kritik mereka dengan cara mencaci-maki dan menghujat di sini.
Kalau kejadiannya seperti ini, apa bedanya dengan Orde Baru? Bahkan lebih parah!!!
Pada Orde Baru, yang menyerang kita adalah pemerintah. Pada era Jokowi, yang menyerang kita adalah massa. Hm.. benar-benar parah, kan?
========================== =========================
Pemerintahan Jokowi Jangan Dikritik, Nanti Diamuk di Media Sosial
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari menilai pemerintah baru Joko Widodo-Jusuf Kalla jangan dikritik. Pasalnya, orang yang mengkritik Jokowi-JK akan mendapatkan cacian di media.
"Pemerintahan cantik dan dicintai jangan dikritik, pasti diamuk di media sosial," kata Hajriyanto saat acara 'Press Gathering MPR' di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/9/2014).
Ia mengatakan pemerintahan baru itu dipilih dan didukung oleh rakyat melalui kemenangan dalam pemilu.
"Ini pemerintahan yang cantik. Nah, kecantikan selalu membahagiakan, kecantikan memaafkan segalanya. Karena cantik, bangun siang dibilang lagi istirahat. Pemerintahan baru pimpinan Jokowi-JK kira-kira seperti itu, pemerintahan cantik," katanya.
Ia juga melihat rezim Jokowi yang dimulai pada tanggal 20 Oktober 2014 akan langsung bekerja. Ia memprediksi Jokowi akan melantik kabinetnya setelah dua hari pemerintahhnya.
"Tantangan yang dihadapi Jokowi, adalah mewujudkan apa-apa yang menjadi penyebab rakyat memilih Jokowi," kata Politisi Golkar itu.
Hajriyanto lalu mengungkapkan alasan mengapa rakyat lebih memilih Jokowi. Ia melihat presiden yang diusung PDIP itu dipersepsikan rakyat sebagai orang yang sederhana dan lugu. "Ini jadi pilihan. Bahkan saya pernah cerita banyak orang bilang di pileg pilih Golkar, kalau di pilpres pilih Jokowi," tuturnya.
"Kenapa milih Jokowi, lugu seperti kita orang desa. Presiden Jokowi, pemerintahan yang sesuai dengan keluguan itu tantangan yang pertama, yang apa adanya. Tidak begitu mudah," tambahnya.