JAKARTA - Politisi Golkar Bambang Soesatyo menilai tiga janji sudah diingkari presiden terpilih Joko Widodo. Pengingkaran itu mempertontonkan inkonsistensi.
Kemudian, kata Bambang, janji koalisi partai politik (Parpol) tanpa syarat, kini dialokasikan 16 jabatan menteri untuk kader partai. Terakhit janji membentuk kabinet ramping, Jokowi justru mengikuti postur Kabinet Indonesia Bersatu-II yang gendut.
"Pertama, dari janji membangun koalisi ramping, kini berpotensi menjadi gemuk," kata Bambang melalui pesan singkat, Senin (22/9/2014).
Kemudian, kata Bambang, janji koalisi partai politik (Parpol) tanpa syarat, kini dialokasikan 16 jabatan menteri untuk kader partai. Terakhit janji membentuk kabinet ramping, Jokowi justru mengikuti postur Kabinet Indonesia Bersatu-II yang gendut.
"Sejak pencalonan hingga penetapannya sebagai presiden terpilih, Jokowi sarat janji sehingga ekspektasi publik pun terbilang tinggi," kata Anggota Komisi III DPR itu.
Saat ini, kata Bambang, ketika Jokowi merancang kabinet, publik pun ingin melihat realisasi janji-janji itu. Nyaris, tak satu pun yg bisa diwujudkan Jokowi. Sebaliknya, yang tampak di permukaan justru inkonsistensi.
"Pertanyaannya, apakah inkonsistensi Jokowi itu akan terhenti saat dia dilantik sebagai presiden, atau berlanjut sepanjang era kepresidenannya. Pertanyaan ini bukan mengada-ada, tetapi mengacu pada fakta berupa janji atau pernyataan yg dikedepankan Jokowi sendiri," imbuh Bambang.
Bambang menuturkan pertanyaan tersebut memang belum perlu dijawab sekarang. Pasalnya, semua pihak harus menunggu, serta memberi kesempatan kepada Jokowi bekerja merealisasikan janji mewujudkan kesejahteraan bersama.
Namun, tuturnya, konsistensi Jokowi harus terus menerus dipersoalkan sebagai cara untuk mengingatkan presiden terpilih bahwa dia telah mengikat janji dengan semua elemen rakyat.
"Sekarang semuanya dalam posisi menunggu. Komunitas nelayan menunggu program perbaikan yang dijanjikan Jokowi. Komunitas petani menantikan program bibit dan pestisida murah, plus realisasi program pencetakan sejuta hektar lahan pertanian baru. Komunitas usaha kecil dan menengah (UKM) menunggu reralisasi kredit modal kerja berbunga murah," jelasnya.
Bambang menuturkan masyarakat juga ingin tahu bagaimana pemerintahan Jokowi bisa merealisasikan percepatan pembangunan infrastruktur di luar Jawa.
"Bahkan, yang cukup menarik untuk ditunggu adalah seperti apa gambaran tentang proyek tol laut dan bagaimana Jokowi akan merealisasikannya," kata Bambang. YAHOO.COM