Breaking News
Loading...
Jumat, Maret 07, 2014

Info Post
Merdeka.com - Penemuan potongan kertas papirus kuno baru-baru ini menguak kehebohan. Papirus itu memuat pernyataan Yesus dan Maria Magdalena adalah sepasang suami istri.

Isi dalam papirus berukuran 8x4 sentimeter itu tentu saja berlawanan dengan keyakinan seluruh umat Nasrani, yakni Yesus melajang seumur hidupnya, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (19/9).


Profesor Karen King dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, tengah meneliti keaslian naskah kuno itu. Dia memperlihatkan papirus bersejarah itu di depan peserta konferensi internasional mengenai Koptik di Ibu Kota Roma, Italia. "Ini menunjukkan kehidupan perkawinan dilakukan Yesus seakan menjadi tiruan kenyataan Tuhan. Ini bisa mengubah nilai spiritualisme sebenarnya," ucapnya.


Dugaan Yesus menikah itu berdasarkan sebuah ungkapan di papirus itu. Yesus menyebut 'istriku' saat berbicara dengan murid-muridnya. Kata itu merujuk kepada Maria Magdalena.


Dalam sebuah kalimat, Yesus membela Maria Magdalena dari beberapa kritikan. Yesus menyatakan akan menjadikan Maria sebagai muridnya. Dua baris berikut, Yesus mengutarakan kepada para muridnya dia akan tinggal bersama Maria Magdalena.


Jika terbukti Yesus mengawini Maria Magdalena, ini bakal menghantam kepercayaan kaum Kristen yang menuding maria Magdalena pelacur.


Profesor King berspekulasi naskah papirus itu sebagai injil dari istri Yesus. Injil itu kemudian tidak dimasukan ke dalam susunan injil Kristiani karena gagasannya bertentangan dengan keyakinan umat nasrani.


Naskah papirus kuno menyebut Yesus menikahi Maria Magdalena itu telah dijadikan penulis Dan Brown untuk membuat buku kontroversial berjudul the Da Vinci Code.


Pendapat serupa juga dikeluarkan oleh seorang teolog, pakar Perjanjian Baru dan Gulungan Laut Mati, Prof. DR. Barbara Tiering, dari Univ. of Sidney Australia. Setelah melakukan penelitian terhadap gulungan-gulungan Laut Mati (The Dead Sea Scrolls), selama 20 tahun, sampai kepada kesimpulan bahwa Yesus, beristri, bahkan lebih dari satu, alias poligami.

Menurut sang Profesor, dalam sejarah kehidupan Yesus, Yesus pernah kawin bahkan dua kali. Dan upacara perkawinan Yesus, dapat ditelusuri dalam Perjanjian Baru sendiri, yaitu dalam Injil Markus-14:3, Yohanes-12:3 dan Lukas-7:37 dan seterusnya.

Markus-14:3.
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

Yohanes-12: 3
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

Hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, berabad-abad dibantah oleh gereja. Bahkan Maria Magdalena, difitnah sebagai seorang perempuan pendosa. Lihatlah Injil Lukas-7:37.

Tapi lanjutkan dengan membaca ayat-38 dari Injil yang sama:

Lukas-7:38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

Seorang perempuan yang mencurahkan minyak wangi ke kepala, ke kaki, dan menciumi lelaki tersebut, menurut Profesor Thiering, adalah upacara perkawinan bangsawan Yahudi. Dalam masyarakat Yahudi, tidak akan pernah ada seorang perempuan pun, yang ujug-ujug datang mencium seorang lelaki yang bukan muhrimnya karena perbuatan itu hukumannya adalah hukuman mati.

Yang perlu dipertegas lagi, Yesus adalah orang Yahudi yang meneruskan ajaran Nabi Musa as. Berdasarkan tradisi Yahudi, seseorang justru hanya akan diakui sebagai Rabi dan guru apabila seseorang itu menikah. Diperkuat dengan kenyataan bahwa orang Yahudi berpegang teguh pada perintah "Beranak cuculah dan bertambah banyak" (Kej. 1:27) dan pernyataan "Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja" (Kej. 2:18) serta tradisi bahwa seorang laki-laki Yahudi pertama-tama harus mempelajari Taurat (sebagai orang Yahudi Yesus juga mempelajari Taurat) sedangkan untuk mempelajari Taurat syaratnya adalah menikah.

Bantahan Prof. Thiering terhadap klaim gereja yang selama berabad-abad menutupi hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, didukung oleh penemuan Injil Philip di daerah Nag Hamadi, Mesir pada tahun 1945.

Dalam Injil Philip ini, disebutkan dengan jelas, "Ada tiga orang yang selalu berjalan bersama Yesus: Maria ibundanya dan Maria saudara ibunya, dan Magdalena, yang disebut sebagai pasangannya. Dan pasangan dari Sang Juru Selamat (Saviour) adalah Maria Magdalena. (Dia mencintai) nya, melebihi cintanya kepada murid-murid yang lain dan sering menciumnya di mulutnya. Murid-murid yang lain berkata kepadanya: "Kenapa engkau lebih mencintainya dari pada kami?". Sang Juru Selamat menjawab dan berkata: Kenapa aku tidak mencintai kalian seperti mencintai dia?" (59, 6-12; 63, 32- 64, 5)

Inilah salah satu tipu daya Gereja dalam menguatkan doktrin ketuhanan Yesus yang sejatinya adalah seorang manusia,Sebab doktrin ini akan runtuh jika penganut kristen menyadari bahwa Yesus hanyalah manusia biasa yang dipertuhankan.Oleh sebabnya pihak Gereja sengaja mengaburkan sisi manusiawi Yesus,termasuk dengan menendang beberapa ayat dan beberapa versi Injil banyak terdapat kisah cinta Yesus,karena akan menjadi boomerang dalam doktrin ini,karena akan lucu jadinya jika seseorang yang katanya Tuhan bisa jatuh cinta dan tergila-gila oleh ciptaanya sendiri.


Sumber : merdeka.com/dunia/yesus-dikabarkan-pernah-menikah.html

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA