Breaking News
Loading...
Senin, Januari 12, 2015

Info Post
By: Nandang Burhanudin 
Pasca penembakan di kantor Charlie Hebdo, umat Islam Perancis dan beberapa negara Eropa seperti Jerman, Inggris, Yunani mengalami masa kritis. DR. Abdul Karim Bakkar, dalam wawancara Aljazeera Arab menegaskan, "Pembela kejahatan adalah orang jahat. Pembela kedunguan adalah orang dungu.
Membunuh 12 orang redaktur majalah yang menulis atau membuat karikatur dungu, namun dampaknya dahsyat: mengancam wujud eksistensi Islam di Eropa. Hari-hari sulit akan menyerang umat Islam di Eropa. Para pelaku teror telah membuka kesempatan seluas-luasnya untuk Yahudi dan seluruh kaum konservatif Eropa. Mereka menanti-nanti kesempatan, bagaimana bisa meyakinkan bangsa Eropa bahwa setiap Muslim tak lebih dari bom waktu.
Ketahuilah. Sejak lama Eropa membuka pintu rumahnya, sekolahnya, dan lingkup sosialnya kepada umat Islam yang lari menyelamatkan diri dari kebengisan rezim penguasa -konon katanya- negeri Islam. Susah payah diterima dan membayar pajak standar Eropa. Namun sekelompok manusia esktrimis, radikalis, dan bodoh, sayangnya telah menutup celah. Mereka tidak mewakili Islam. Mereka tak lebih dari wabah yang mematikan Islam dan pemeluknya.
Jika kita benar-benar mencintai Rasul. Apakah kartun atau filem yang terindikasi menghina Rasul, mengurangi kemuliaan baginda? Sama sekali tidak. Apalagi dibuat oleh manusia-manusia hina, namun masih bisa didakwahi dengan bilhikmah walmauizhah alhasanah. Sadarkah kita, penghina Rasul sebenarnya ada di jazirah Arabia, di negeri-negeri Muslim yang membantai ribuan umat Islam di Rab'ah Al-Adawiyah, Ittihadiyah Mesir, dan yang memenjarakan ulama-ulama yang mengkritisi kekuasaan absolut melebihi kekuasaan Allah Ta'ala.
Bahkan sedikit jujur, kita akan paham, bahwa penghina Rasul hakiki adalah kita sendiri. Lebih cinta maksiat daripada taat. Lebih asyik menjadi durjana, daripada menjadi Muslim berakhlak mulia. Jadi kawan, apa yang terjadi di Perancis, targetnya sudah tercapai. Yang bertepuk tangan adalah Yahudi Israel. Kasus Perancis membuat donatur Palestina di wilayah Eropa, dibekukan. Tempat yang menjadi tujuan kaum Muslimin Sunni yang lari dari kekejaman Syiah di Iran, Irak, Syiria, Libanon. Juga dari kebengisan penguasa di Mesir, Saudi Arabia, Teluk, Maroko, Aljazair, kembali tertutup.
Lengkap sudah. Di negeir minoritas Muslim, dihabisi. Di negeri Muslim sendiri dibantai dan dihabisi di balik jeruji. Di negeri demokrasi, penguasanya dikuasai manusia tak berhati nurani. Hijrah ke Eropa dituduh biang teroris. Tentu sebagai umat Islam kita tidah harus meminta maaf kepada Perancis. Karena pada dasarnya, Perancis, Inggris, AS, Russia, Italia, Spanyol, adalah mereka yang "memelihara" kaum radikalis.

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA