Breaking News
Loading...
Kamis, Januari 29, 2015

Info Post
Surat Izin Manggung Belum Dibalas Presiden.Gagal Kumpulkan 4 Juta Fans OI
Jakarta - Penyanyi Iwan Fals mulai jadi sasaran tembak. Gara-gara mendukung KPK, surat izin konser Iwan belum disetujui Presiden Jokowi. Sontak, kal ini membuat fans Iwan kecewa berat.

Iwan Fals berencana menggelar konser bertajuk ‘Nyanyian Raya’ di 2015 ini. Dari konser ini, pelantun ‘Bento’ tersebut berharap bisa mengumpulkan penonton hingga empat juta penggemarnya.
Guna merealisasikan konser itu, Iwan Fals sampai harus meminta izin langsung berupa surat permohonan kepada Presiden Jokowi. Sayangnya, hingga kini belum ada surat balasan dari Jokowi. Padahal Iwan mengaku sudah mengirim surat itu sejak 20 Desember 2014 lalu.
“Sampai sekarang beliau belum membalas. Saya sangat menantikan balasannya buat merealisasikan acara ini,” kata Iwan Fals, saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (26/1).
Menurut Iwan Fals, dirinya merasa perlu untuk meminta izin langsung kepada Presiden Jokowi. Dengan adanya persetujuan dari Presiden, maka Iwan Fals merasa lebih santai ketika akan menggelar konser di mana pun di Indonesia.
“Kalau tempat di mana saja, bisa di Cikampek, Monas atau di mana saja. Yang penting kan ada persetujuan dari Presiden. Soalnya saya mau ada empat juta penonton yang menyaksikan. Kalau bisa 200 juta penonton,” ujar pemilik nama asli Virgiawan Listianto itu. “Konser ini juga sekaligus buat silahturahmi,” sambungnya.
Kendati suratnya hingga kini belum ditanggapi oleh Presiden Jokowi, Iwan Fals tak mau berburuk sangka. Ia sadar bahwa sebagai seorang Presiden, Jokowi sangat sibuk dengan segala masalah bangsa yang sedang dihadapinya saat ini.
Jika impian Iwan Fals tercapai, tentu akan menjadi rekor konser terbesar di Indonesia. “Saya berharap ada jawaban. Tapi nggak apa-apa, mungkin baru 100 hari kerja awal masih demam panggung. Apalagi sekarang masalah politik dan bencana alam juga lagi ramai,” ucap musisi legendaris Indonesia itu.
Kabarnya, belum diresponnya surat Iwan Fals lantaran dia terang-terangan mendukung KPK, yang sedang berseteru dengan Polri menyusul penangkapan Wakil Ketua Bambang Widjojanto (BW) oleh Bareskrim pada Jumat (23/1) lalu.
Bahkan, Iwan Fals punya tanggapan sendiri mengenai perselisihan KPK dengan Polri yang sampai sekarang masih terjadi. “Ini bukan cicak versus buaya lagi, tapi cicak versus kebun binatang,” kata Iwan.
Sebagai musisi yang lagunya suka menyindir pemerintah, Iwan Fals cukup prihatin dengan kondisi KPK saat ini. Sebab dengan kasus seperti ini KPK tidak bisa bekerja secara maksimal memberantas koruptor di Indonesia.
“Saya berterima kasih kepada KPK mau memikirkan kita, mau menangkap koruptor. Walapun belum bisa maksimal tapi sudah banyak uang yang sudah diselamatkan,” tuturnya.
Sebagai bentuk dukungan kepada KPK, Iwan sempat mendatangi kantor KPK pada Minggu (25/1) sekitar pukul 21.38. Di sana, dia mengaku prihatin dengan pelemahan KPK sekarang ini.
“Ya, saya merasa prihatin dengan peristiwa seperti ini, sebagai warga biasa saya merasa terbantu dengan adanya KPK. Begitu ada seperti ini rasanya kok gelisah juga,” katanya di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Minggu (25/1) malam.
Walau dirinya prihatin dengan kondisi KPK sekarang ini, namun Iwan enggan mengkritisi Presiden Jokowi. Ia yakin Presiden punya alasan sendiri dengan caranya bersikap seperti sekarang.
“Saya nggak khawatir karena Jokowi saya pikir bukan anak-anak lagi. Tapi saya secara pribadi merasa prihatin karena saya nonton televisi juga,” tutur dia.
Iwan berada di Gedung KPK selama hampir 1 jam dan keluar pada pukul 22.39 WIB. Namun ia mengaku tidak bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad, tidak pula dengan petinggi KPK lainnya.
Musisi yang baru-baru ini merilis tembang berjudul ‘Koruptor dan Narkoba’ itu juga mengaku kaget dengan masalah yang dialami BW. Ia berharap semua sangkaan terhadap pria yang akrab disapa BW itu tidak benar, agar optimisme masyarakat terhadap KPK tidak pudar.
Lebih lanjut pria berusia 53 tahun itu pun optimis perselisihan KPK dan Polri bisa cepat terselesaikan. Iwan tak mau dengan perselisihan KPK dan Polri malah membuat koruptor puas dan bahagia.
“Kalau dua aparatur penegak hukum itu gontok-gontokan, koruptor yang senang. Jadi secepatnya bisa diselesaikan, duduk bareng dan menyelesaikan masalahnya,” kata Iwan Fals.
Atas kejadian ini, musisi yang kerap mengkritisi pemerintahan Orde Baru itu terinspirasi dan berjanji akan menulis sebuah lagu.? “Oh ya, saya akan nulis (lagu), sama seperti wartawan juga nulis (berita). Saya membayangkan gimana rakyat biasa, seorang BW saja bisa seperti itu,” ?tegas Iwan Fals.
Sementara itu, para fans berat Iwan Fals atau OI (Orang Indonesia) mengaku kecewa berat saat mengetahui surat izin konser sang pujaan belum direspon Presiden Jokowi.
Menurut mereka, konser tersebut sudah ditunggu-tunggu sejak awal tahun 2015. “Sayang sekali kalau konsernya sampai batal. Padahal, itu kan bisa menjadi konser pembuka Bang Iwan di tahun 2015 ini,” kata Ian (38), warga Ciledug, Tangerang kepada Nonstop, kemarin.

Meski demikian, Ian mengaku tak bisa berbuat apa-apa lantaran kewenangan tertinggi ada pada Presiden Jokowi. “Ya, semoga aja Pak Presiden mau mengizinkan konser tersebut. Pasti bakal banyak orang yang terhibur,” ujar dia.
Hal senada juga disampaikan Yanto (40), penggemar lainnya. “Kalau bisa jangan sampai batal dan semoga Presiden Jokowi bersedia mengizinkan Iwan Fals menggelar konser,” karta warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini.
Sejumlah Artis Dukung KPK
Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) makin ramai setelah adanya penangkapan Wakil KPK Bambang Widjojanto. Tempat tersebut terus didatangi oleh masyarakat LSM yang berupaya menjaga KPK agar tidak diserang Polri.
Selain aktivis, sempat tampak Ki Kusumo bersama artis lain seperti Five Vi, Agus Leo dan Misye Arsita mendatangi Gedung KPK untuk memberikan dukungan. Bersama ormas yang dipimpinnya, Komando Pejuang Merah Putih (KPMP), Ki Kusumo berorasi mendukung KPK memberantas korupsi di Indonesia. “Tolong tegakkan keadilan, berantas korupsi dengan benar. Keinginan kami, berantas korupsi hingga ke akar-akarnya,” tegasnya, di Kuningan, Jakarta.
Menurut Ki Kusumo, korupsi itu seperti drakula penghisap darah rakyat. “Jadi biarkan hukum berbicara, prosesnya biar tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Mengenai penangkapan BW oleh Polri, Ki Kusumo mengaku turut prihatin. “Saya melihat ada orang yang mengambil sesuatu untuk kepentingan pribadi,” katanya.
Aktor sekaligus produser film ‘Calo-Calo Surga’ ini juga menyayangkan tindakan Presiden Jokowi yang dinilainya kurang tegas. “Ini ada dua institusi besar sedang berseteru, ya jangan dibiarkan. Nanti jadi sia-sia sudah suka cita kita, Jangan buat negeri ini kacau balau,” ucapnya.

Ki Kusumo juga mengatakan, jika perseteruan antara KPK dan Polri dibiarkan, Indonesia tidak akan maju-maju. “Kita katanya mau maju, tapi dengan adanya perseteruan seperti ini justru malah mundur. Ingat, hal seperti ini bukan kali pertama terjadi,” tukasnya.
Sedangkan, artis seksi Five Vi juga tak mau ketinggalan untuk menyuarakan aspirasinya. “Ini adalah badan yang perlu kita dukung karena tugasnya memberantas korupsi. Korupsi itu berefek pada masyarakat luas. Dengan berantas korupsi maka kita juga berantas kemiskinan,” kata Five V.
Five Vi pun menegaskan, tanpa KPK, negeri ini seperti tidak ada rem yang mengganjal praktik-praktik korupsi. “Mana mungkin pejabat KPK ditangkap tanpa warning (peringatan, Red). Apalagi itu kan kasus sebelum BW menjabat wakil ketua KPK. Ini tidak adil. Semua warga negara kan berhak mendapat perlindungan dan peringatan sebelum dituduh sebagai tersangka. Ini kok kaya teroris dicegat di jalan lalu ditarik ujug-ujug,” jelas dia.
Five Vi menjelaskan aksinya mendatangi KPK adalah upaya menyampaikan keprihatinannya atas upaya pelemahan KPK. Pada 2012, Five Vi mengaku juga pernah melakukan aksi serupa di Gedung KPK.(ADT/BHR/DED)

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA