Sudah bukan hal yang aneh ketika mendengar bahwa HTI memfitnah harokah lain dengan begitu keji hanya berbekal kutipan tanpa ditabayuni.
Sejak dulu kebiasaan buruk mereka belum juga berubah. mereka menerapkan standar ganda yg berbeda antara sikap mereka dalam menilai orang lain dengan diri mereka sendiri. jika harokah lain mengkritik penyimpangan pemikiran mereka maka mereka langsung saja berkata "tabayun dong", tapi mereka dengan sadar mempertontonkan kebodohan mereka dengan memposting berita di situs resmi mereka berkali-kali tentang keburukan harokah lain tanpa sedikitpun melakukan tabayun.
Lucunya adalah, sikap mereka terhadap artikel yang mereka posting tanpa tabayun itu terbagi menjadi 3:
1. Ketika ternyata berita itu ketahuan dusta, merekalangsung menghapusnya untuk menghilangkan barang bukti.
2. Modus kedua adalah menghapus artikel lama, lalu mengganti bahasa yang agak "gimana gitu" lalu diposting lagi dg inti berita yg sama dengan bahasa yg sedikit berbeda setelah di edit
3. dan sebagian lagi artikel dusta dan fitnah itu tetap mereka biarkan.
sehingga saya merasa perlu menasihati mereka langsung ke DPP HTI , markas besar mereka.
dan saya sudah sampaikan nasihat saya ke mereka. dan mereka tampak diam dan seolah menerima. silakan lihat video ini sebagai buktinya....
Namun apa yang terjadi?
Akhir2 ini mereka kembali mengulangi tabi'at buruk mereka. Aktivitas saya menasihati mereka itu hampir sama sia-sianya dengan memandikan babi. baru saja dimandikan langsung lagi bermain lumpur.
Wahai anggota HTI, kapan kalian mau sadar?
Lihatlah betapa mereka hanya menjadikan media barat dan ucapan orang amerika sebagai sumber berita dan mereka imani tanpa sedikitpun mengkritisinya.
tentu mereka akan berkilah "kami kan hanya mengutip, jika mau salahkan, ya salahkan saja sumber berita yg kami kutip itu"
sebuah alasan yang kali, menunjukkan betapa bebal dan busuknya perangai mereka serta jauhnya mereka dari al qur'an.
Kenapa saya katakan demikian?
1. ini bukan kali pertama mereka berkilah seperti itu. kenapa terus diulangi seperti model yang sama? bukankah saya dan banyak ikhwah lain sudah berulang kali menasihati kalian wahai HTI?
apakah kondisi kalian sudah sama seperti anjing yang dihalau atau tidak sama sekali tidak ada bedanya?
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَـكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir." (QS. AL A'raaf, 7: 176)
2. mana mungkin kaum muslimin lebih percaya dengan berita dari orang kafir daripada dengan saudara sendiri? jika ini terjadi maka ini adalah bukti betapa kebencian mereka terhadap harokah lain sudah membutakan mata mereka. karena tidak mungkin orang yg beriman berwala' kepada orang kafir. dan sikap lebih mengutamakan orang kafir dari pada saudara seiman adalah bentuk wala' yang salah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُواْ لِلّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَاناً مُّبِيناً
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?" (QS. An Nisa, 4: 144)
3. alasan mereka itu hanya menunjukkan bahwa mereka adalah kaum yang tidak bertanggungjawab dengan apa yang mereka sebarkan. tidakkah mereka membaca al qur'an?
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al Isra', 17: 36)
jika memang ujung-ujungnya mereka hanya berlepas tangan dari setiap berita yang mereka sebarkan, lalu kenapa berani-beraninya posting berita tanpa klarifikasi?
4. tabayun itu hukumnya wajib apalagi jika berita itu datang dari orang fasik, terlebih lagi jika datang dari orang kafir. lalu kenapa kalian berani mengambil berita dari orang kafir tanpa sikap kritis sedikitpun wahai HTI?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. AL Hujurat, 49: 6)
apakah ayat ini hanya kalian gunakan kepada harokah lain dan tidak berlaku bagi kalian? sejak kapan kalian terbebas dari taklif?
5. jika alasannya adalah semata urusan pemberitaan, maka harusnya mereka menampilkan berita yang seimbang. coba baca link salah satu situs islam bernama hidayatullah berikut.
namun mereka juga menampilkan berita klarifikasinya?
sementara kalian? mana? tidak adanya klarifikasi berita di situs kalian justru menunjukkan bahwa sikap kalian bahkan lebih pengecut dari situs sekuler yang masih berani menampilkan klarifikasi atas berita yg mereka turunkan.
berikut adalah link bantahan atas kedustaan berita yang diposting di situs resmi HTI
lihatlah bahkan situs sekulerpun menampilkan berita penyeimbangnya. sementara kalian? sungguh sejak dulu sikap kalian tidak berubah. ketika sudah ketahuan bahwa berita yg kalian sebar adalah dusta, kalian hapus berita dari situs resmi kalian itu. kadang aku berpikir, sejak kapan situs resmi kalian lebih menjijikan daripada tempat sampah?
sejak kapan kalian menjadi kaum bermuka badak yang sudah putus urat malunya?
sejak kapan kalian menjadikan kedustaan sebagai tabi'at yang melekat?
apakah semenjak salah satu tokoh kalian menjadi orang syi'ah? entahlah.
semoga Allah memberikan hidayah kepada kami untuk tetap bersabar mendengar fitnah dan kedustaan kalian, dan semoga Allah memberikan hidayah kepada kalian untuk bertaubat dan meninggalkan kebiasaan berdusta, dan memfitnah.
by: Junaedi Putra