Selamat saya ucapkan atas terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI ke-7.
Karena ini keputusan resmi, tentu kita semua harus menerimanya dengan lapang dada,sportif dan demokratis, walau kita aslinya bukan pendukung Jokowi. Kita semua harus siap menang dan siap kalah, bukan?
Mengenai gugatan Prabowo, mari kita dukung sepenuhnya, tak perlu dicela-cela, karena apa yang ia lakukan merupakan tindakan SAH dan konstitusional. Beda dengan kubu Jokowi yang dulu mencurigai kecurangan dengan cara mengancam untuk berbuat anarki. Cara preman. Beda banget, kan?
Sebagai warga negara yang baik, tentu kita harus mendukung Jokowi sebagai
Presiden RI, walau dulu dia bukan capres pilihan kita.
Sebagaimana yang saya tulis beberapa hari lalu di fan page ini, saya akan
mendukung Jokowi sebagai presiden selama ia menjalankan tugasnya dengan baik.
Tapi jika dia tidak menjalankan tugas dengan baik, ya tentu saya dan kita semua
boleh dong, mengkritiknya
Nah,
Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menunggu DUA BUKTI dari Jokowi setelah
ia dilantik menjadi Presiden (Oktober 2014, jika tak salah).
Kenapa DUA?
Hm... sebenarnya banyak sih, bukti yang hendak saya tunggu. Namun sengaja saya
pilih dua saja, karena sesuai nomor urut capresnya. Lagipula, nanti tulisannya
jadi panjang banget jika terlalu banyak yang dibahas di sini, hehehe...
DUA yang saya tunggu tersebut adalah:
=========================
I. BLUSUKAN KE RAKYAT
=========================
Dulu sewaktu masih jadi Gubernur DKI, Jokowi rajin blusukan. Katanya, Jokowi
memang senang blusukan. Itu adalah ciri khas dia. Karena ciri khas, tentu akan
terus dipertahankan, tidak peduli apapun jabatannya.
"Kalau sudah jadi presiden, buat apa masih blusukan? Biarlah gubernur dan
stafnya saja yang blusukan."
Hm, iya sih. Blusukan adalah urusan teknis, sedangkan Presiden masih punya
banyak pekerjaan yang jauh lebih penting.
Tapi seperti yang saya tulis di atas, blusukan adalah karakter khas Jokowi.
Bukankah banyak orang yang mendukung Jokowi karena ia rajin blusukan? Jadi,
aneh rasanya jika Jokowi tidak blusukan lagi setelah jadi presiden. Seperti ada
jati dirinya yang hilang gitu, lho...
Karena itu, setelah Jokowi dilantik jadi presiden, saya menunggu
blusukan-blusukan Anda kepada rakyat. Sama seperti yang Anda lakukan dulu
ketika masih jadi gubernur DKI.
Bisa, Pak?
Harus bisa, dong! Kalau enggak bisa, kasihan dong rakyat yang bertanya-tanya,
"Dulu hobi blusukan, sekarang kok tidak lagi? Ada Apa Denganmu?"
=========================
II. MEMBERESKAN JAKARTA
=========================
"Lho, Tugas presiden bukan cuma ngurus Jakarta ! Masih banyak provinsi lain
yang harus dia urus. Kok Jokowi disuruh membereskan Jakarta saja?"
Hohoho... Jangan lupa friend:
Dulu, sanggahan seperti itu justru dilontarkan oleh Anda, para pendukung
Jokowi, bukan? Anda dulu berkata, 'Jokowi memang harus jadi Presiden. Sebab dengan
menjadi presiden, dia bisa lebih mudah mengurus Jakarta. Selama ini Jokowi
sulit membereskan Jakarta, karena ada halangan dari pemerintah pusat. Makanya
jika jokowi masuk ke pemerintahan pusat, dia akan jauh lebih mudah membereskan
Jakarta. Betul apa betul?'
Nah, Anda semua para Jokowi Lovers... masih ingat kan, pada sanggahan Anda yang
seperti itu? Saya sih masih ingat banget!
Karena itu, saya menunggu bukti dari argumen tersebut. Apakah benar Jokowi bisa
lebih mudah membereskan Jakarta setelah dia dilantik jadi presiden?
* * *
Dua pertanyaan di atas TAK PERLU DIJAWAB SEKARANG. Karena kita semua bukan
paranormal. Kita belum tahu apa yang akan terjadi besok lusa. Siapa tahu,
gugatan Prabowo justru dikabulkan dan dia yang terpilih jadi presiden, hehehe....
Semua masih sangat mungkin terjadi. Wallahu'alam
Jakarta, 23 Juli 2014
Jonru