Jakarta
- Prabowo
Subianto merasa Pilpres 2014 banyak diwarnai kecurangan. Dia menyebut
kebohongan dan kecurangan yang terjadi begitu menyakitkan hati. Misalnya saja,
ada temuan orang mati yang bisa mencoblos bahkan hingga 6 kali.
"Pemilihan
ini bukan karena Prabowo ingin berkuasa atau Hatta ingin jadi wapres, apa arti
1 orang. Bukan, bukan itu," ujar Prabowo.
Hal
itu disampaikan Prabowo saat memberikan orasi di depan ribuan pendukungnya
dalam acara 'Jabar Ngahiji Jabar Kahiji' di Gedung Sasana Budaya Ganesa
(Sabuga) Jalan Tamansari, Selasa (19/8/2014).
Ia
mengatakan, dirinya bisa maju sebagai capres karena dukungan banyak partai yang
kemudian berjuang bersama. Prabowo pun mengungkit bagaimana saat 2009 lalu PDIP
mendukungnya.
"PDIP
minta saya pada pemilihan lalu, tapi di 2014 mereka menyerang saya dengan
berbagai tuduhan. Itu tidak menjadi masalah tetapi masalahnya menjadi pelik
manakala proses pilpres dirusak," katanya.
Bahkan
menurutnya penyelenggara pemilu ikut melindungi dan memungkinkan kecurangan
yang begitu besar dan terang-terangan di hadapan rakyat.
"Bagaimana
bisa di negara yang merdeka mayat bisa nusuk, nyoblos 6 kali. Mati 10 tahun
lalu tapi bisa nyoblos sampe 6 kali. Yang hidup saja hanya boleh milih 1
kali," tutur Prabowo.
Dengan
kecurangan-kecurangan yang ada, Prabowo menyatakan akan terus memperjuangkannya.
"Masalahnya
adalah kecurangan sudah terlalu menyakitkan hati. Ini artinya merobek-robek UUD
kita. Ini artinya menghina puluhan ribu orang yang membela UUD 45. Ini artinya
mengejek rakyat," katanya. tribunnews