Breaking News
Loading...
Selasa, Juli 08, 2014

Info Post

Tinggal sehari ini kita berseberangan antara pendukung Jokowi dan Prabowo, besok tanggal 9 kita sudah mencoblos. Renungkan, apakah anda akan memilih Prabowo atau Jokowi

Kalau saya akan pilih Prabowo . Saya tidak memungkiri Prabowo ada kekuarangan, tapi lebih banyak kebaikkan yg dimiliki.
Dengan mempertaruhkan apapun saya tdk pernah percaya dia pelanggar HAM, penculik dll, mengapa? Karena ribuan nyawa justru ia selamatkan.

 
Satu hal yg belum pernah terungkap di media , maka malam ini sy akan ungkap. Dan saya pastikan Prabowo tdk setuju saya ungkap, tapi saya harus ungkapkan , paling tidak saya sudah sampaikan apa yg saya ketahui.

Suatu hari saya menemui Pak PS di sebuah hotel, saat saya menunggu di lobby hotel tersebut , saya bersama teman bertemu dengan rombongan (sekitar 15 orang) "seperti " orang Tim -Tim yg menenteng tas belanjaan dari sebuah mal mewah. Mereka seperti penduduk biasa, bukan pejabat atau kalangan atas . Saya iseng bertanya pada orang hotel, soal siapa mereka. "Mereka dari Tim-Tim tamunya Bapak (Pak PS), menginap di sini," kata petugas Hotel tersebut.

Tentu waktu saya bertemu Pak PS, karena pak PS tidak suka hal-hal apapun yg berkait dengan charity ditanyakan padanya, saya tidak bertanya pada Pak PS. Saya hanya menyelidik ke salah satu ajudan, ternyata mereka adalah para kepala suku kampung Kararas (atau cararas) Tim-Tim yg pengin pergi ke Jakarta ingin bertemu Pak PS, karena dengar Pak PS mau nyapres.

Padahal selama ini di koran The Jakarta Post dan Tempo, Pak PS diberitakan melakukan pembantaian dan anak buahnya melakukan perkosaan di kampung Kararas ini.

Padahal yg sebenarnya terjadi, saat itu Pak PS terima perintah dari Jenderal ( sekarang sudah Alm) sy gak tega menyebut namanya, agar Tim Pak PS melakukan pembakaran di kampung Kararas (cararas), karena dianggap di kampung itulah Fretelin kerap bersembunyi.

Prabowo yg diinstruksikan membakar kampung tersebut plus semanusianya yg berjumlah 1400 orang akhirnya "MENOLAK PERINTAH" sang jenderal. Karena menolak dengan mengatakan langsung tidak mungkin (dalam organisasi tentara kalau bawahan menolak tugas dianggap melawan atasan dan dipecat), maka yg dilakukan Prabowo bersama pasukannya adalah mengelabui Sang Jenderal.

Saat malam yg harusnya menjadi malam terakhir pagi 1400 penduduk itu Prabowo justru menyelamatkannya. Malam itu Prabowo meminta secara diam-dim penduduk kampung Kararas meninggalkan rumahnya untuk mengungsi keluar kampung dibantu oleh anak buah Pak Prabowo.

Setelah penduduk dievakuasi , dan kampung Kararas kosong , maka barulah kampung tersebut dibakar habis. Setelah kampung luluh lantah, Prabowo melaporkan ke Jakarta, bahwa tugas telah dilaksanakan.

Hingga saat ini bagi sejarah tentara , seolah pembakaran Kararas plus penduduknya itu terjadi, namun sebenarnya tidak terjadi, dan 1400 orang Kararas yg sebagian besar masih hidup hingga sekarang menganggap PRABOWO justru sebagai PAHLAWAN mereka.

Di antara penduduk Kararas yg sekarang masih hidup itulah yg saya temui di sebuah Hotel Bintang Lima di Jakarta, karena sedang ditraktir Pak Prabowo.

Mengapa Prabowo tdk mau mengungkap ini, atau tidak menajawab ketika media menyudutkan? Ini karena Prabowo berfikir akan menjadi pembelajaran yg kurang baik untuk seorang prajurit, karena melawan atasan. 

Sekali lagi Prabowo terus mengedepankan jiwa Korsa , dan seperti kasus penculikan, ia lebih senang menjadi lilin dan terbakar habis, dari pada membuka aib atasannya.

Saya menulis ini bukan untuk membela Prabowo , tapi saya hanya menyampaikan kebenaran, meski saya yakin kalau Pak Prabowo tau soal hal ini saya ungkap di media sosial, pasti saya akan diamarahi dan tidak ditegur.

Sudah lama sekali saya mau menulis ini, tapi banyak pertimbangan karena Pak Prabowo tdk mau membuka aib atasannya. Jadi berita yg suka digembar-gemborkan bahwa Prabowo ikut membakar kampung Karars memang betul, tapi kampung itu kosong tdk ada penduduknya, karena penduduknya sdg dibawa ke daerah lain oleh Prabowo dan anak buahnya. Itulah sebabnya Di Tim _Tim Prabowo selalu dielu-elukan sebagai pahlawan, dan ia bisa berkawan baik dengan Xanana Gusmau, padahal dulu musuh bebuyutannya, saat perang integrasi di Timor Timur. 

Bismillahirohmahirohim, saya buka cerita ini, sekedar untuk menggambarkan sosok Prabowo, agar kita semua tidak salah dalam memilih pemimpin, dan tidak berdosa karena ikut memfitnah seorang PAHLAWAN.

Bahkan sebetulnya bukan hanya di Kampung Kararas saja, Prabowo TIDAK MENJALANKAn PERINTAH yang menyakiti rakyat, karena memang ia tidak bisa menyakiti siapapun , apalagi membunuh. 


Prabowo adalah manusia naif mencintai orang miskin dan negara berlebihan , sehingga ia menjadi sasaran empuk siapapun. 

Tapi atas segala kemuliaan hatinya, lihatlah yg Tuhan berikan...berapa ratus atau ribu Jenderal yg dimiliki Indonesia, mengapa Prabowo yg hanya Jnderal bintang tiga, dengan segudang isu dan fitnah, sekarang menjadi Capres terkuat? Semoga ini cara Tuhan membalas cinta Prabowo padaNYA, dan pada Rakyat Indonesia. 

Catatan;
Penduduk Kararas saat terjadi pembakaran kampung mereka masih banyak yg hidup saat ini, dan kalau media mau fair, bisa diinvestigasi mereka.

_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA