JAKARTA - Capres-cawapres PDIP Joko Widodo dan Jusuf Kalla memiliki tim media sosial, khusus untuk berkampanye. Menurut anggota tim itu, Kartika Djoemadi tim media sosial terdiri dari kelompok-kelompok relawan. Kelompok-kelompok ini kemudian dibagi menjadi tiga bagian.
"Relawan Pak Jokowi-JK ada tiga kelompok besar. Pertama teman-teman yang suka 'tweet' atau posting mengenai prestasi Jokowi-JK. Mereka kami sebut tim suporting," ujar Kartika saat menjadi pembicara dalam diskusi "Perang Sosial Media' di Cikini, Jakarta, Sabtu (21/6).
Kedua, lanjutnya, adalah kelompok defensif. Kelompok ini, ujarnya, memiliki karakter suka berargumentasi atau tahan berdebat berjam-jam. Salah satunya adalah para relawan yang memiliki akun di Kaskus.
Sedangkan kelompok ketiga adalah relawan yang suka menyerang dengan fakta-fakta negatif. Menurut Kartika, dalam aturan kampanye pemilu, 'negative campaign' tidak dilarang. Oleh karena itu, pihaknya pun tidak berkeberatan dengan adanya tim ini.
"Negative campaign tidak apa-apa. Teman-teman yang suka mengumpulkan informasi itu kemudian mengeleborasi sendiri. Mereka kita sebut offensive tim. Mereka sudah kumpulkan data-data yang valid dulu," kata Kartika.
Pasangan Jokowi-JK ini memang termasuk pasangan capres-cawapres yang memiliki banyak relawan di sosial media. Di antaranya Jasmev, gerakcepat.com, kawanjokowi.com, bravo 5 dan sebagainya. Para relawan ini tersebar di berbagai jenis media sosial seperti Facebook, Twitter, Google+, Path, dan Instagram.(flo/jpnn)