Beberapa hari yang lalu, facebook saya dikirimi sebuah vidio oleh syabab HTI terkait statment Presiden Mursi tentang penegakan hijab di Mesir, tidak lupa syabab memberikan komentarnya mengenai vidio tersebut dengan nada sinis dan tendensius:
“Daripada sibuk ngeluarin fitnah, mending nih denger kata-kata yang keluar dari orang yang katanya hafal Al-Qur’an!. Presiden Mesir, Mursi mengatakan; “Menegakkan Hijab adalah konyol, dan bukanlah bagian dari Syariah, bahkan melawan Syariah.”
Tanggapan untuk semua syabab HTI di Indonesia:
Presiden Muhammad Mursi sama sekali tidak mengatakan seperti yang dituduhkan. Beliau memang mengatakan: Kalaam Faarigh
(omong kosong/ gosip/ konyol). Tapi tidak seperti yang dituduhkan oleh
syabab HTI. Bagi kawan-kawan alumni Mesir, bahasa Arab yang digunakan di
vidio tersebut adalah bahasa ‘amiyah (keseharian).
Kurang lebih terjemahannya sebagai berikut:
“Ada gosip yang mengatakan pada kalian, ‘Dr. Moursi akan memaksakan wanita mengenakan hijab. Kata siapa itu? Siapa yang menebar gosip tak bermutu seperti itu? Hijab adalah syariat. Itu benar-benar syariat. Kita tidak boleh menentangnya. Allah Rabb kita sudah memberikan manusia pilihan: beriman atau tidak beriman atas syariatnya. Itu adalah urusan akidah. Wanita yang mau berhijab, dia bebas mengenakannya. Bagi wanita yang mengenakan pakaian yang menurut dirinya layak, dia bebas selama tidak berdampak negatif bagi masyarakat. Nah, undang-undang negara baru akan intervensi jika perbuatan seseorang melanggar -bukan hanya pakaian saja- kepentingan umum. Ingat, undang-undang yang akan mengintervensi bukan hanya Presiden.”
Banyak syabab yang tidak paham penggunaan kata Fardhil Hijabi (enforce, memaksakan). Presiden Mursi berbicara sebagai kepala negara, saat ditanya: “Ada gosip yang mengatakan Anda sebagai presiden akan memaksakan hijab bagi kaum muslimah?”. Beliau menjawab, “Gosip seputar mewajibkan hijab bagi wanita sangat tidak betul”.
Yang tidak
betul itu adalah GOSIP-nya. Kekacauan para syabab HTI dalam
menerjemahkan bahasa arab sudah berulang kali terulang. Di sinilah
pentingnya, belajar bahasa dari induknya dan harus merasakan “Cita Rasa”
bahasa di tempat asalnya. Jika hanya dari buku saja ya maaf-maaf saja,
antum akan kebelinger seperti itu. Sering kali syabab menyuruh orang
lain menjaga hati dan lisan, tapi begitu lancang memelintir perkataan
seseorang yang efeknya bisa lebih besar daripada GAYA ASBUN para syabab di FB.
Uniknya setelah begitu saja menebar FITNAH dan MEMELINTIR, tanpa rasa MALU dan tanpa ADAB sama sekali, mereka tidak meminta maaf. Dimanakah anjuran menjaga hati dan menjaga lisan duhai syabab??
Cilakanya…, banyak syabab HTI yang percaya dengan vidio Youtube tersebut karena melihat teks berbahasa Inggris-nya, bukan dari dialek bahasa arab Mesir.
Hasbunallahu wani’mal wakiil. Ni’mal Maulaa wa ni’man Nashiir..
*****
Kaum marxis dan komunis Mesir sejak dahulu selalu memfitnah Al-Ikhwaanul Muslimiin
melalui majalah Roos Yusuf. Belakangan muncul video-video yang
mendeskriditkan Presiden Muhammad Mursi. Dari surat yang dikutip dari
situs zionis sampai kabar “Jilbab tidak masuk akal”. Lucunya itu semua disebarkan oleh kalangan Takfiriyyun dan HTI. Padahal mereka tidak mengerti bahasa Arab dan lebih khusus lahjah (dialek) Mesir.
Presiden Muhammad Mursi mengatakan: “Asy-Syarii’ah hiyal haqq wa hiyal ‘adl” (Syariah adalah yang benar dan juga yang bisa memberikan keadilan).
Mari kita lebih inshaf dan berbaik sangka. Ghuluw dalam takfir
menjadikan orang jatuh dalam kezhaliman dan menyebarkan fitnah. Seorang
pemimpin memiliki petimbangan tertentu sehingga dia mengundurkan
pernyataan penegakan syariah Islam. Bukan karena kufur kepada Allah,
rasul-Nya, dan syariah-Nya. Dan bukan pula karena beriman kepada
demokrasi dan melakukan pengkhianatan kepada umat. Dan hal tersebut
masih muhtamal dalam timbangan syariah sebagaimana Raja Najasyi
tidak melakukan shalat, puasa, hajji, hijrah, dan menegakkan syariah
dalam kekuasaannya. Sekali lagi hal tsb “maudhi’un nazhar” dan muhtamal
dalam timbangan syariah.
Jadi, kaum
marxis komunis Mesir, zionis, takfiriyyun, dan HTI sudah satu sikap
dalam fitnah memfitnah. Kalau yang kafir mau diapakan lagi??! Sedang
Takfiriyyun dan HTI harus bertaubat kepada Allah Ta’ala dan meminta maaf
karena sudah menyebarkan sampah dan fitnah yang sangat besar. Kalau
tidak bagaimana??? Ya tunggulah adzab dari Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya
orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu
juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan
ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang
mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu
baginya azab yang besar.”
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Sesungguhnya
orang-orang yang berdosa adalah mereka yang menertawakan orang-orang
yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan
mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan mata. Dan apabila Orang-orang
yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira”.
Dan firman-Nya:
“Sesungguhnya
orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu
tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang
pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak
mengetahui.”
Dengki menutup mata hati…
الإسلام دين الدولة، واللغة العربية لغتها الرسمية، ومبادئ الشريعة الإسلامية المصدر الرئيسي للتشريع . ِ
Artinya: “Islam adalah agama negara, bahasa Arab adalah bahasa resminya, dan prinsip-prinsip Syariah Islamiyyah merupakan sumber utama perundang-undangannya.”
Itulah pasal
ke 2 dari konstitusi Mesir yang baru setelah revolusi. Pasal itu telah
disepakai secara aklamasi oleh kaum Islamiyyun. Dengan itu Mesir sudah
menjadi Daulah Islamiyyah. Saya berharap siapapun yang sudah ghuluw
dalam memandang pemanfaatan parlemen untuk mengokohkan Islam di bumi dan
memenangkannya diatas semua agama-agama sampai jatuh dalam pengkafiran
agar memuroja’ah pandangan dan sikap mereka yang zhalim dan ekstrem.
Kebaikan selamanya berada dalam pertengahan. Muwaafaqah (setuju) dan mukhaalafah (menolak)
harusnya berdasarkan syariah. Dan janganlah interpretasi dan kesimpulan
dangkal dijadikan tolok ukur menyalahkan orang, lalu mengkafirkannya.
Kemarin (1
Desember 2012) Ratusan ribu orang tengah berkumpul di depan Cairo
University Mesir untuk persiapan Aksi Sejuta Rakyat Untuk Penerapan
Syariah Dan Mendukung Legalitas Mursi. Dan ternyata 6 juta (via:
voa-islam) lebih manusia dari 38 gerakan revolusi Mesir turut mendukung
Morsi berlakukan konstitusi baru negara yang berdasarkan Syariat Islam.
Masa Aksi dari kalangan islamis yang terdiri dari Salafi, Ikhwanul
Muslimin, dan warga Mesir pro revolusi. Allaahummanshurhum wa allif
baina quluubihin wa wahhid shufuufahun.
Hanya Hizbut Tahrir yang tidak ikut bergabung di lapangan.
Baradai, Amr Musa, dan kalangan Sekuler
Liberal dalam dan luar negeri bergidik ngeri melihat Rakyat Mesir
dukung penuh presidennya..
*****
Saya berdoa
semoga Allah Ta’ala selalu memberikan taufik-Nya kepada kaum Islamiyyun
dari Al-Ikhwaan dan Salafiy untuk bresungguh-sungguh mewujudkan Syariah
Islam di Mesir. Dan semoga Allah Azza Wa Jalla melindungi Mesir dari
segala keburukan dan fitnah. Dan ke depan Mesir bisa memainkan perannya
kembali untuk memimpin Dunia Islam dalam ma’rakah melawan jahiliyyah,
aamiin.
#SaveKhilafah dari terminologi sempit..!
Purwokerto, 18 Muharram 1434 Hijriyah | Pukul 22:20 WIB
Agus Supriyadi
Inspirasi: Serpihan status Ust. Nandang Burhanuddin dan Ust. Ibnu Luthfie Attamany, Ahsanta Syukron Jazaakumullahu khoiron katsiiron.
sumber
sumber