Breaking News
Loading...
Kamis, Februari 05, 2015

Info Post

Jika memang Presiden Joko Widodo harus “bertarung” melawan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, masing-masing kubu telah memegang senjata pamungkas atau “kartu truf” untuk saling mengalahkan.

Direktur Eksekutif Indonesia for Democracy and Justice (IDC), R Mubarrod, memaparkan masing-masing kartu turf Jokowi ataupun Megawati. Megawati bisa menjatuhkan Jokowi dari kursi Presiden RI dengan isu korupsi bus TransJakarta. Sedangkan Jokowi bisa menjebloskan Megawati ke penjara dengan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Menurut Mubarrod, dalam pertarungan Jokowi vs Megawati, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih berpihak kepada Jokowi. Dengan keberpihakan itu, KPK akan lebih leluasa membuka kembali skandal BLBI.

Di sisi lain, kata Mubarrod, skandal “bus karatan” TransJakarta bisa dibuka oleh pihak Kejaksaan Agung, di mana Kejagung dijabat tokoh Partai NasDem yang berpihak kepada Megawati.

“Sedangkan Kejaksaan Agung yang notabene Kejagung orang NasDem bisa saja membuka kasus bus TransJakarta karatan. Kalau kasus bus TransJakarta dibuka, Jokowi bisa jatuh,” tegas Mubarrod kepada intelijen (02/02).

Dalam situasi terjepit, kata Mubarrod, Jokowi bisa meminta dukungan ke Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menghadapi Koalisi Indonesia Hebat (KIH). “Kalau ada reshufle kabinet, orang KMP bisa dimasukkan. Jokowi sadar, kekuatan parlemen sangat dibutuhkan dan saat ini yang menguasai parlemen KMP,” papar Mubarrod.

Selain itu, tutur Mubarrod, Jokowi bisa memanfaatkan relawan yang selama ini berseberangan dengan kebijakan PDIP dan KIH. “Relawan Jokowi itu militan. Jika Jokowi diserang PDIP, relawan bisa membantah dan perang opini di media,” pungkas Mubarrod. (*)



_____

LIKE and SHARE

.......... BACA SELANJUTNYA